Sebanyak 1.200 pesilat dari 274 sekolah mengikuti Kejurnas Silat Perisai Diri antar-Pelajar VII yang digelar di GOR Indoor Stadium Benteng Tangerang, Banten, memperebutkan Piala Sultan Hamengku Buwono X, KGPAA Pakualam IX, dan KGPAA Paku Alam X.
"Saya berharap dari para pelajar ini nanti akan lahir para pesilat yang mampu membawa harum nama Indonesia di arena SEA Games, Asian Games, dan kejuaraan dunia pencak silat. Lewat silat kita memupuk rasa kekeluargaan dan persaudaraan,” kata Ketua Umum Perisai Diri Dwi Soetjipto dalam keterangannya di Tangerang, Kamis.
Peserta berasal dari 39 kabupaten/kota di 15 provinsi antara lain Maumere dan Ngada di NTT, kemudian NTB, Bali, dan sejumlah provinsi di Kalimantan, Sumatera, dan Jawa
Baca juga: Pemkab Serang beri bantuan alat musik tradisional pada paguron
Pertandingan dilaksanakan mulai 19 sampai 23 Desember 2023 dan peserta adalah pelajar dari tingkat SD, SMP, dan SMA yang pertarungan bebas versi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), nomor versi Perisai Diri, seni tunggal IPSI, dan solo kreatif.
Ketua Panitia Penyelenggara Am Ardi Triasa menjelaskan kejurnas adalah upaya memberikan ruang kepada para pesilat SD, SMP, dan SMA untuk mengembangkan prestasi..
"Kami berharap peserta bisa memaksimalkan waktu liburan dengan kegiatan positif sehingga memiliki peluang meraih mimpinya mendapatkan sekolah atau kampus yang diinginkan melalui jalur prestasi," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Banten gelar parade budaya di Bandara Soekarno-Hatta
Sementara itu para pesilat itu sudah tiba di Tangerang sejak dua hari sebelum pertandingan digelar. Bahkan pesilat dari NTT ada yang berangkat naik kapal laut sejak tanggal 9 Desember 2023.
“Kami berlayar dari Ende menuju Makassar lebih dulu. Membawa 10 pesilat. Kemudian dari Makassar ke Surabaya, dari Surabaya ke Tanjung Priok Jakarta. Perjalanan laut seminggu agar kami bisa terjun di kejurnas ini,” kata Pelatih Iwan Langkamau.
Sementara Dewa Astawa dari Gianyar Bali mengajak 46 muridnya berjuang di arena kejurnas ini. “Kami naik bus. Semangat untuk bertemu sesama saudara silat membuat kami selalu ikut kejurnas,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Yuharmen, pelatih dari Padang, Sumatera Barat, maupun Benny, pelatih dari Palembang. Mereka mempersiapkan para muridnya untuk bertanding di Tangerang.
“Jalan darat naik bus dari Padang. Lelah? Itu pasti. Namun kami sudah bertekad untuk tampil maksimal,” kata Yuharmen.
Baca juga: Kormi dan Dispora Kota Tangerang gelar kejuaraan silat tradisi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Saya berharap dari para pelajar ini nanti akan lahir para pesilat yang mampu membawa harum nama Indonesia di arena SEA Games, Asian Games, dan kejuaraan dunia pencak silat. Lewat silat kita memupuk rasa kekeluargaan dan persaudaraan,” kata Ketua Umum Perisai Diri Dwi Soetjipto dalam keterangannya di Tangerang, Kamis.
Peserta berasal dari 39 kabupaten/kota di 15 provinsi antara lain Maumere dan Ngada di NTT, kemudian NTB, Bali, dan sejumlah provinsi di Kalimantan, Sumatera, dan Jawa
Baca juga: Pemkab Serang beri bantuan alat musik tradisional pada paguron
Pertandingan dilaksanakan mulai 19 sampai 23 Desember 2023 dan peserta adalah pelajar dari tingkat SD, SMP, dan SMA yang pertarungan bebas versi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), nomor versi Perisai Diri, seni tunggal IPSI, dan solo kreatif.
Ketua Panitia Penyelenggara Am Ardi Triasa menjelaskan kejurnas adalah upaya memberikan ruang kepada para pesilat SD, SMP, dan SMA untuk mengembangkan prestasi..
"Kami berharap peserta bisa memaksimalkan waktu liburan dengan kegiatan positif sehingga memiliki peluang meraih mimpinya mendapatkan sekolah atau kampus yang diinginkan melalui jalur prestasi," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Banten gelar parade budaya di Bandara Soekarno-Hatta
Sementara itu para pesilat itu sudah tiba di Tangerang sejak dua hari sebelum pertandingan digelar. Bahkan pesilat dari NTT ada yang berangkat naik kapal laut sejak tanggal 9 Desember 2023.
“Kami berlayar dari Ende menuju Makassar lebih dulu. Membawa 10 pesilat. Kemudian dari Makassar ke Surabaya, dari Surabaya ke Tanjung Priok Jakarta. Perjalanan laut seminggu agar kami bisa terjun di kejurnas ini,” kata Pelatih Iwan Langkamau.
Sementara Dewa Astawa dari Gianyar Bali mengajak 46 muridnya berjuang di arena kejurnas ini. “Kami naik bus. Semangat untuk bertemu sesama saudara silat membuat kami selalu ikut kejurnas,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Yuharmen, pelatih dari Padang, Sumatera Barat, maupun Benny, pelatih dari Palembang. Mereka mempersiapkan para muridnya untuk bertanding di Tangerang.
“Jalan darat naik bus dari Padang. Lelah? Itu pasti. Namun kami sudah bertekad untuk tampil maksimal,” kata Yuharmen.
Baca juga: Kormi dan Dispora Kota Tangerang gelar kejuaraan silat tradisi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023