Kemeriahan menyambut Ramadhan terlihat di berbagai sudut kota Serang, paling banyak terlihat hadirnya pedagang takjil (hidangan berbuka) selain di Masjid Agung, mereka juga banyak terlihat di perumahan.

Seperti di Lingkungan Komp.Rss Pemda RT/RW 05/13, Cipocok Jaya, Serang yang memiliki tradisi unik untuk mengisi waktu menunggu berbuka puasa dengan berburu takjil ke setiap rumah warga. 

Kegiatan ini dilakukan setiap hari dan kebanyakan diikuti anak-anak Sekolah Dasar (SD). Mereka  membawa piring kosong untuk nantinya diisi dengan takjil yang telah di siapkan warga dan  dikumpulkan di musholla, sebagai tempat berbuka puasa bersama bagi warga yang akan melaksanakan sholat berjama'ah. 

Informasi mengenai adanya kegiatan berburu takjil ke setiap rumah ini, disampaikan melalui surat edaran yang dibagikan ke warga. 

Al seorang anak kecil yang ikut berburu takjil mengungkapkan rasa senangnya dengan kegiatan ini karena  sekaligus dapat bermain dengan teman-teman.

"Tujuan dari kegiatan berburu takjil ini adalah untuk menjalin silatuhrahmi antar warga, mengisi waktu luang sebelum berbuka puasa," kata Kartono Ketua RT setempat.

Penjual takjil juga dijumpai  di Kecamatan Baros, Kota Serang, aktivitas pedagang takjil berada tepat di depan Perumahan Baros Chasanah.

Para pedagang mulai membuka lapak sekitar jam 16 serta warga yang berkunjung akan semakin ramai saat mendekati buka puasa.

Beraneka takjil berbuka puasa bisa ditemukan di sana, seperti macam-macam gorengan, bubur sumsum, sop durian, dan lain-lain. 

Seperti Halimah, seorang pedagang gorengan yang juga berinovasi menyajikan tahu jeletot ternyata dagangannya menarik minat pembeli, bahkan ludes diserbu pembeli. 

Sedangkan di lokasi lain,  Masjid Agung yang setiap bulan puasa memang menyediakan sebagian lahannya bagi pedagang takjil.  Berbagai jenis makanan tersedia di sana. Mulai dari yang tradisional, modern, dan bahkan kadang muncul makanan yang jarang ada. Tapi, biasanya dagangan yang dijual hampir semuanya khas makanan dari Serang. 

Menurut salah seorang pedagang, Junaedi (36) alasan mengapa ia tertarik untuk berjualan di pasar takjil karena ramainya tempat itu saat hendak berbuka puasa. 

Bagi para pedagang, hal seperti sangat menguntungkan. Karena banyak orang yang akan membeli, apalagi jika mereka menjual dagangan yang unik dan jarang ada. Hampir setiap sore menjelang berbuka puasa, Masjid Agung selalu ramai dengan pembeli yang ingin berbuka puasa. 

Para pedangang berderet rapih dan tidak berdesak - desakan saat menjual dagangan mereka. Ramainya para pedagang yang berjualan kadang membuat pembeli menjadi bingung untuk memilih makanan untuk berbuka. 
 
Tidak hanya berdagang takjil, di Kampung Mayabon RT/RW 03/06 Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang, warga masyarakat lebih banyak mengisi waktu menunggu berbuka dengan melaksanakan tadarusan  di Masjid setempat. 

Banyak sekali yang melaksanakan kegiatan tersebut salah satunya  Ustadz Suprani. Mereka biasanya membacakan ayat-ayat suci Al Quran yang dilaksanakan menjelang dan setelah sholat Zuhur dan Ashar.  
(Training)

Pewarta: Delsina, Raenaldi, Anastasia, Khudaefah

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017