Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Banten meresmikan Klinik Utama Bhakti Hemodialisa di gedung PMI setempat di Kota Serang, Selasa.
 
Sekretaris PMI Banten Rahmat Fitriadi di Serang, Selasa, mengatakan klinik ini untuk layanan rawat jalan pasien penyakit ginjal yang membutuhkan hemodialisa atau cuci darah di daerah setempat.
 
"Sementara ini baru ada enam mesin yang dapat digunakan namun ditargetkan hingga 11 mesin, satu di antaranya mesin infeksius. Apabila seluruh mesin telah terpenuhi maka dapat menampung sebanyak 40 pasien lebih dalam satu hari," katanya.

Baca juga: Kakanwil Kemenkumham hadiri peresmian Klinik Utama Bhakti PMI Banten

Ia mengatakan izin operasi Klinik Utama Bhakti Hemodialisa ke Pemkot Serang hingga Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih dalam proses, namun ditargetkan bulan ini sudah selesai dan bisa menerima pasien.
 
Pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk meringankan dan meringankan masyarakat dalam mengakses cuci darah di klinik tersebut.
 
"Izinnya akan segera keluar, supaya kita bisa langsung menerima pasien bulan ini, karena kebutuhan akan cuci darah di Banten ini masih tinggi sehingga dengan hadirnya klinik ini dapat membantu masyarakat Banten, khususnya Kota Serang," katanya.

Baca juga: Entaskan stunting, PMI Tangerang gelar penyuluhan gizi seimbang
 
Rahmat mengatakan keunggulan Klinik Utama Bhakti Hemodialisa yaitu adanya penggunaan sekali pakai pada cuci darah. 
 
"Karena, klinik hemodialisa dengan sistem singel use (sekali pakai) masih sangat sedikit di Indonesia sehingga ini menjadi kekuatan kami untuk mempercepat izin operasinya serta memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat," ujarnya.
 
Dia mengatakan Klinik Utama Bhakti Hemodialisa memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, antara lain dokter umum, dua dokter spesialis, apoteker, perawat, dan layanan administrasi lainnya.
 
"Klinik ini sifatnya rawat jalan bukan rawat inap dan dalam satu hari bisa menampung sebanyak 40 pasien lebih. Di sini juga terdapat dokter umum, dua dokter spesialis, apoteker, perawat, dan layanan administrasi lainnya," pungkas Rahmat Fitriadi.

Baca juga: PMI Kota Tangerang berikan pelatihan penyelamatan

Pewarta: Desi Purnama Sari

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023