Pemerintah Kota Tangerang, Banten. telah melakukan serangkaian tindakan seperti membuat kebijakan pasar murah untuk menghadapi kondisi harga bahan pokok yang mengalami peningkatan signifikan seperti beras, minyak goreng, gula, cabai dan daging.
"Berbagai upaya terus dilakukan untuk mengatasi harga bahan pokok yang trennya mulai melonjak atau mahal," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di Tangerang Minggu.
Ia menjelaskan kenaikan bahan pokok disebabkan oleh berbagai faktor seperti anomali cuaca, kenaikan biaya produksi, serta masalah distribusi atau kelangkaan barang.
Oleh karena itu, Pemkot telah dan terus menghadirkan program untuk meringankan harga pangan yang melonjak di Indonesia, tak terkecuali di Kota Tangerang.
Baca juga: Digitalisasi tingkatkan daya saing warung tradisional di Kota Tangerang
Ia mengatakan dampak kenaikan harga bahan pokok ini tentu dapat menimbulkan masalah ekonomi dan inflasi yang berdampak pada masyarakat. Apalagi inflasi di Kota Tangerang sebelumnya secara umum mengalami kenaikan.
Oleh sebab itu dalam upaya meringankan tekanan inflasi, Pemerintah Kota Tangerang telah bekerjasama dengan pemangku kepentingan seperti Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Perusahaan Daerah (PD) Pasar.
"Kami hadirkan program pasar murah, Program Belanja Gampang (Si Jampang) yang berkeliling mendatangi 13 kecamatan, sehingga masyarakat tidak kesulitan dalam mendapatkan bahan pokok yang dibutuhkan dengan harga terjangkau," katanya,
Tak hanya itu, kata Wali Kota Arief, untuk menjaga stabilitas ekonomi serta terus meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat di Kota Tangerang, Pemkot juga senantiasa memantau kondisi ekonomi atau harga pasar secara berkala.
Baca juga: Deklarasi pemilu damai bentuk saling menghargai perbedaan
Seperti melalui Sistem Harga Komoditas Pasar Tradisional Hari Ini (SIHARTAPASTI), Program Pasar Murah, dan juga 940 Warung Qta yang tersebar di 13 kecamatan.
"Ini sebagai upaya stabilisasi harga barang agar inflasi tetap aman dan ke depan ketidakstabilan harga barang dapat terkendali," kata Wali Kota Arief.
Ia juga mengatakan, kerja sama dengan pemangku kepentingan seperti Bulog dan PD Pasar juga menjadi langkah dalam mengatasi kondisi bahan pokok saat ini yang diharapkan dapat menjaga ketersediaan pasokan bahan pokok.
"Dengan meningkatnya pasokan, diharapkan akan menjaga keseimbangan antara permintaan dan pasokan. Dan tentunya akan terus bekerja sama serta mengevaluasi setiap langkah yang kami ambil agar inflasi senantiasa terkendali," ujarnya.
Dirinya berharap, berbagai langkah tersebut dapat menjadi solusi bagi kondisi pasar di Kota Tangerang. "Kami berharap, kolaborasi antara Pemkot dan pemangku kepentingan terkait akan membawa dampak positif bagi masyarakat Kota Tangerang dan membantu mengatasi tantangan kenaikan harga bahan pokok serta inflasi," katanya.
Baca juga: Pemkot Tangerang perluas kerja sama buka gerai UMKM di hotel
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Berbagai upaya terus dilakukan untuk mengatasi harga bahan pokok yang trennya mulai melonjak atau mahal," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di Tangerang Minggu.
Ia menjelaskan kenaikan bahan pokok disebabkan oleh berbagai faktor seperti anomali cuaca, kenaikan biaya produksi, serta masalah distribusi atau kelangkaan barang.
Oleh karena itu, Pemkot telah dan terus menghadirkan program untuk meringankan harga pangan yang melonjak di Indonesia, tak terkecuali di Kota Tangerang.
Baca juga: Digitalisasi tingkatkan daya saing warung tradisional di Kota Tangerang
Ia mengatakan dampak kenaikan harga bahan pokok ini tentu dapat menimbulkan masalah ekonomi dan inflasi yang berdampak pada masyarakat. Apalagi inflasi di Kota Tangerang sebelumnya secara umum mengalami kenaikan.
Oleh sebab itu dalam upaya meringankan tekanan inflasi, Pemerintah Kota Tangerang telah bekerjasama dengan pemangku kepentingan seperti Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Perusahaan Daerah (PD) Pasar.
"Kami hadirkan program pasar murah, Program Belanja Gampang (Si Jampang) yang berkeliling mendatangi 13 kecamatan, sehingga masyarakat tidak kesulitan dalam mendapatkan bahan pokok yang dibutuhkan dengan harga terjangkau," katanya,
Tak hanya itu, kata Wali Kota Arief, untuk menjaga stabilitas ekonomi serta terus meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat di Kota Tangerang, Pemkot juga senantiasa memantau kondisi ekonomi atau harga pasar secara berkala.
Baca juga: Deklarasi pemilu damai bentuk saling menghargai perbedaan
Seperti melalui Sistem Harga Komoditas Pasar Tradisional Hari Ini (SIHARTAPASTI), Program Pasar Murah, dan juga 940 Warung Qta yang tersebar di 13 kecamatan.
"Ini sebagai upaya stabilisasi harga barang agar inflasi tetap aman dan ke depan ketidakstabilan harga barang dapat terkendali," kata Wali Kota Arief.
Ia juga mengatakan, kerja sama dengan pemangku kepentingan seperti Bulog dan PD Pasar juga menjadi langkah dalam mengatasi kondisi bahan pokok saat ini yang diharapkan dapat menjaga ketersediaan pasokan bahan pokok.
"Dengan meningkatnya pasokan, diharapkan akan menjaga keseimbangan antara permintaan dan pasokan. Dan tentunya akan terus bekerja sama serta mengevaluasi setiap langkah yang kami ambil agar inflasi senantiasa terkendali," ujarnya.
Dirinya berharap, berbagai langkah tersebut dapat menjadi solusi bagi kondisi pasar di Kota Tangerang. "Kami berharap, kolaborasi antara Pemkot dan pemangku kepentingan terkait akan membawa dampak positif bagi masyarakat Kota Tangerang dan membantu mengatasi tantangan kenaikan harga bahan pokok serta inflasi," katanya.
Baca juga: Pemkot Tangerang perluas kerja sama buka gerai UMKM di hotel
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023