Sales Area Manager Retail Wilayah Banten, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Shindu Priyo Windoko, memastikan kesiapan bahan bakar minyak (BBM) dan gas LPG aman jelang libur natal dan tahun baru (Nataru).

Hal ini disampaikan nya saat berkunjung ke Kota Cilegon, pada Sabtu.

Shindu menjelaskan, untuk di jalur menuju Pelabuhan Merak misalnya, secara umum Pertamina menyiapkan tim satuan tugas (Satgas) yang akan memantau penyaluran gas dan gas LPG.

"Sebenarnya kita (Pertamina) menyiapkan satgas yang akan memantau penyaluran BBM dan gas LPG. Memang sekarang belum diaktifkan tapi ketika sudah masuk Desember pasti akan ada layanan tambahan yang akan digunakan untuk memastikan ketersediaan BBM dan LPG," katanya.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Regional JBB Resmikan Taman Kupu-Kupu di Kiarapayung Lewat Program Greenpartner 8.0

Shindu mengatakan, biasanya untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat, Pertamina akan membuat modular-modular tambahan di sepanjang rest area dan Pelabuhan Merak. Untuk itu, pihaknya memastikan pada Nataru ketersediaan BBM dan gas LPG tercukupi.

"Kami pastikan nanti tidak akan ada  kelangkaan yang penting masyarakat kami imbau agar menggunakan BBM sewajarnya tidak berlebihan. Saat ini kita sedang kalkulasi menyiapkan proses satgas Nataru nanti," lanjutnya.

Adapun untuk stok rata-rata BBM di level SPBU di wilayah Banten, untuk pertalite dan solar masing-masing memiliki stok BBM hingga 1,2 hari pelayanan. Sedangkan untuk di Terminal BBM yang ada di Tanjung Gerem stoknya mencukupi untuk 7 hari.

Baca juga: Simulasi keadaan darurat, Pertamina asah kesiapsiagaan dan tanggap bencana

"Saat ini stok rata-rata di level SPBU di pertalite di 1,2 hari, solar sama tapi tidak perlu dikhawatirkan stok di terminal BBM lebih 7 hari. Itu kan sirkulasi nanti ditambah secara continue. Kami pastikan saat Nataru nanti tidak ada kendala di lapangan," jelasnya.

Saat ini, kebutuhan BBM di wilayah Banten untuk jenis pertalite mencapai 3000 KL perharinya, pertamax 200 sampai 400 KL per hari. sedangkan untuk jenis solar mencapai 1800 KL perharinya. Namun kondisi ini masih fluktuatif, sehingga di Desember mendatang Pertamina akan mengkalkulasi BBM yang dibutuhkan. 

"Kita ambil acuan di saat Rafi kemarin itu kita naik sekitar 6 persen. Tapi itu baru estimasi belum kita hitung sensitifitasnya, jadi kita belum tahu. Kita tunggu, biasanya pemerintah akan mengeluarkan informasi kendaraan yang akan bepergian baru bisa kita estimasi kan kebutuhan nya," tutupnya.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih Puluhan Penghargaan di ENSIA Award 2023

Pewarta: Susmiatun Hayati

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023