Praktisi kesehatan yang juga Kepala Puskesmas Ketapang Kota Tangerang drg. Dwi Lestari menuturkan anak-anak yang memasuki pendidikan di sekolah dasar akan mengalami penurunan kekebalan sehingga perlu diberikan imunisasi ulang dalam program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
"Anak-anak yang memasuki usia SD akan terjadi penurunan kekebalan yang diperoleh saat imunisasi ketika masih bayi. Maka itu kita imbau bisa ikut dalam program BIAS," kata drg. Dwi Lestari disela kegiatan pemberian imunisasi kepada seluruh murid di SD Negeri Ketapang, Senin.
Ia menuturkan, anak saat usia SD/MI dilakukan imunisasi setahun sebanyak dua kali yakni pada Agustus dan November 2023. Untuk bulan ini dilaksanakan imunisasi DT (diphteria tetanus) dan TD (tetanus diphteria).
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang targetkan 14.704 bayi ikuti imunisasi rotavirus
Untuk anak kelas I diberikan imunisasi DT Sedangkan kelas II dan V diberikan imunisasi TD Hal itu bertujuan guna meningkatkan perlindungan terhadap penyakit infeksi seperti difteri, tetanus, dan batuk rejan. "Namun anak yang diberikan imunisasi diharuskan sudah melengkapi imunisasi sebelumnya," ujarnya.
Kemudian untuk di wilayah Ketapang, sebanyak 192 siswa di SDN Ketapang telah melakukan imunisasi DT dan TD. Selanjutnya secara bergantian akan melaksanakan pemberian imunisasi ke 10 SD/MI di wilayah kerja Puskesmas Ketapang.
Selain itu, bagi anak yang putus sekolah tetap bisa mendapatkan imunisasi lengkap secara gratis dengan mendatangi langsung ke posyandu atau puskesmas.
“Tak hanya saat bayi saja, namun dengan diberikannya imunisasi lengkap pada usia sekolah tingkat dasar ini dapat memberikan kekebalan tubuh pada anak. Sehingga mereka dapat belajar dan beraktifitas dengan baik, karena anak yang sehat akan tumbuh menjadi anak yang pintar,” katanya.
Baca juga: 46.824 anak di Kota Tangerang jadi sasaran imunisasi campak dan HPV
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni mengatakan program BIAS adalah pemberian imunisasi lanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap penyakit campak, rubela, difteri, tetanus dan kanker serviks khusus mereka para siswi.
Program BIAS dilakukan secara serentak oleh 39 Puskesmas dengan target sasaran 46.824 anak yakni 31.785 anak kelas satu yang menjadi target imunisasi MR atau campak rubela dan 15.039 anak perempuan menjadi target imunisasi Human Papilloma Virus (HPV) di 556 SD.
Sasaran pelaksanaan BIAS ialah siswa-siswi kelas I, II, V dan VI. Kelas I atau tujuh tahun mendapat imunisasi MR atau campak rubella dan DT atau difteri tetanus.
Lalu anak kelas II dan V atau delapan tahun dan 11 tahun mendapatkan imunisasi TD. Sedangkan anak perempuan mendapat dua dosis HPV sebelum lulus SD yakni pada kelas V dan VI atau usia 11 tahun dan 12 tahun.
BIAS dilaksanakan setiap tahunnya pada bulan Agustus untuk imunisasi MR dan HPV serta bulan November untuk imunisasi DT dan TD.
Baca juga: Pemkot Tangerang beri uang pembinaan bagi 15 RW peraih penghargaan KLHK
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Anak-anak yang memasuki usia SD akan terjadi penurunan kekebalan yang diperoleh saat imunisasi ketika masih bayi. Maka itu kita imbau bisa ikut dalam program BIAS," kata drg. Dwi Lestari disela kegiatan pemberian imunisasi kepada seluruh murid di SD Negeri Ketapang, Senin.
Ia menuturkan, anak saat usia SD/MI dilakukan imunisasi setahun sebanyak dua kali yakni pada Agustus dan November 2023. Untuk bulan ini dilaksanakan imunisasi DT (diphteria tetanus) dan TD (tetanus diphteria).
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang targetkan 14.704 bayi ikuti imunisasi rotavirus
Untuk anak kelas I diberikan imunisasi DT Sedangkan kelas II dan V diberikan imunisasi TD Hal itu bertujuan guna meningkatkan perlindungan terhadap penyakit infeksi seperti difteri, tetanus, dan batuk rejan. "Namun anak yang diberikan imunisasi diharuskan sudah melengkapi imunisasi sebelumnya," ujarnya.
Kemudian untuk di wilayah Ketapang, sebanyak 192 siswa di SDN Ketapang telah melakukan imunisasi DT dan TD. Selanjutnya secara bergantian akan melaksanakan pemberian imunisasi ke 10 SD/MI di wilayah kerja Puskesmas Ketapang.
Selain itu, bagi anak yang putus sekolah tetap bisa mendapatkan imunisasi lengkap secara gratis dengan mendatangi langsung ke posyandu atau puskesmas.
“Tak hanya saat bayi saja, namun dengan diberikannya imunisasi lengkap pada usia sekolah tingkat dasar ini dapat memberikan kekebalan tubuh pada anak. Sehingga mereka dapat belajar dan beraktifitas dengan baik, karena anak yang sehat akan tumbuh menjadi anak yang pintar,” katanya.
Baca juga: 46.824 anak di Kota Tangerang jadi sasaran imunisasi campak dan HPV
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni mengatakan program BIAS adalah pemberian imunisasi lanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap penyakit campak, rubela, difteri, tetanus dan kanker serviks khusus mereka para siswi.
Program BIAS dilakukan secara serentak oleh 39 Puskesmas dengan target sasaran 46.824 anak yakni 31.785 anak kelas satu yang menjadi target imunisasi MR atau campak rubela dan 15.039 anak perempuan menjadi target imunisasi Human Papilloma Virus (HPV) di 556 SD.
Sasaran pelaksanaan BIAS ialah siswa-siswi kelas I, II, V dan VI. Kelas I atau tujuh tahun mendapat imunisasi MR atau campak rubella dan DT atau difteri tetanus.
Lalu anak kelas II dan V atau delapan tahun dan 11 tahun mendapatkan imunisasi TD. Sedangkan anak perempuan mendapat dua dosis HPV sebelum lulus SD yakni pada kelas V dan VI atau usia 11 tahun dan 12 tahun.
BIAS dilaksanakan setiap tahunnya pada bulan Agustus untuk imunisasi MR dan HPV serta bulan November untuk imunisasi DT dan TD.
Baca juga: Pemkot Tangerang beri uang pembinaan bagi 15 RW peraih penghargaan KLHK
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023