Industri komponen otomotif nasional menghadapi tantangan menuju era kendaraan listrik.
“Menghadapi era kendaraan listrik adalah sesuatu yang baru sehingga industri terkait juga harus melakukan penyesuaian. Dari sisi industri komponen, ada komponen otomotif yang tidak terpakai, tetap terpakai, dan komponen terpakai namun harus ada penyesuaian kembali,” kata Ketua Gabungan Alat Industri Mobil dan Motor (GIAMM) Hamdhani D. Salim dalam keterangan resminya.
Menurut Hamdhani, seluruh perusahaan industri komponen otomotif yang tidak terpakai diharapkan mempersiapkan diri untuk memasuki era kendaraan listrik.
“Industri komponen otomotif akan menyesuaikan diri menghadapi era kendaraan listrik. Untuk kualitas sumber daya manusia (SDM), akan bekerja sama dengan asosiasi komponen asal Jepang melatih tenaga kerja di Indonesia,” paparnya.
Baca juga: 29 perusahaan komponen otomotif diajak ikut Bisnis Forum Indonesia-Jepang
Ditemui terpisah, Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam menilai, industri komponen menghadapi beberapa tantangan seperti melemahnya rupiah dan dampak meningkatnya harga bahan baku.
"Pelemahan rupiah berdampak pada harga bahan baku," ujarnya.
Sementara, di sisi lain, daya beli masyarakat melemah. Karena itu, industri komponen menghadapi tantangan meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
“Industri komponen bisa melakukan kerja sama dengan industri yang ada di Jepang. Diharapkan, kerja sama tersebut bisa mempercepat melokalkan komponen-komponen yang masih diproduksi di Jepang,” tegasnya.
Baca juga: GIAMM: Industri komponen otomotif harus tingkatkan daya saing
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
“Menghadapi era kendaraan listrik adalah sesuatu yang baru sehingga industri terkait juga harus melakukan penyesuaian. Dari sisi industri komponen, ada komponen otomotif yang tidak terpakai, tetap terpakai, dan komponen terpakai namun harus ada penyesuaian kembali,” kata Ketua Gabungan Alat Industri Mobil dan Motor (GIAMM) Hamdhani D. Salim dalam keterangan resminya.
Menurut Hamdhani, seluruh perusahaan industri komponen otomotif yang tidak terpakai diharapkan mempersiapkan diri untuk memasuki era kendaraan listrik.
“Industri komponen otomotif akan menyesuaikan diri menghadapi era kendaraan listrik. Untuk kualitas sumber daya manusia (SDM), akan bekerja sama dengan asosiasi komponen asal Jepang melatih tenaga kerja di Indonesia,” paparnya.
Baca juga: 29 perusahaan komponen otomotif diajak ikut Bisnis Forum Indonesia-Jepang
Ditemui terpisah, Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam menilai, industri komponen menghadapi beberapa tantangan seperti melemahnya rupiah dan dampak meningkatnya harga bahan baku.
"Pelemahan rupiah berdampak pada harga bahan baku," ujarnya.
Sementara, di sisi lain, daya beli masyarakat melemah. Karena itu, industri komponen menghadapi tantangan meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
“Industri komponen bisa melakukan kerja sama dengan industri yang ada di Jepang. Diharapkan, kerja sama tersebut bisa mempercepat melokalkan komponen-komponen yang masih diproduksi di Jepang,” tegasnya.
Baca juga: GIAMM: Industri komponen otomotif harus tingkatkan daya saing
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023