Industri otomotif nasional membutuhkan tiga pilar dalam penurunan emisi pada masa transisi ke kendaraan elektrifikasi.

“Ada tiga pilar dalam penurunan emisi. Yang pertama, bagaimana meningkatkan efisiensi dan produktivitas,” kata  Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam dalam keterangan resmi yang diterima media, Minggu.

Menurut Bob, pilar kedua dalam penurunan emisi adalah pengembangan recycle, reuse, dan reduce. Dengan demikian, bisa mengurangi penggunaan bahan  bakar dan mengurangi emisi.

“Pilar ketiga adalah mengakses teknologi-teknologi ke depan yang bisa langsung mengurangi emisi seperti penggunaan baterai, penggunaan renewable energi, dan solar panel,” paparnya.

Baca juga: Jalan panjang perusahaan tekstil jadi produsen mobil global

Lebih lanjut, pada era elektrifikasi tidak boleh meninggalkan industri otomotif Tanah Air yang selama ini telah berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Saat ini pemerintah juga berharap investasi selain elektrifikasi tetap berlangsung. Kendaraan elektrifikasi maupun kendaraan konvensional membutuhkan pembaruan peralatan mesin-mesin,” ujarnya.

Bob menambahkan, industri otomotif nasional dapat menciptakan nilai tambah mulai dari produsen komponen UMKM tier 2, tier 1 sampai ke prinsiple perusahaan.

"Industri otomotif membayar pajak berkali-kali. Berbeda dengan industri yang satu kali proses selesai, lalu bayar pajaknya sekali PPNnya,” tuturnya.

Baca juga: Pemerintah apresiasi rencana Toyota bangun pabrik baterai di Indonesia

Pewarta: Susmiatun Hayati

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023