Pandeglang, (Antara News) - Petani pembudidaya ikan air tawar di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, berharap pemerintah daerah menyediakan pakan murah sebagai bantuan bagi usaha mereka.
"Banyak pembudidaya ikan lele di sini gulung tikar karena harga pakan mahal," kata Nurdin Ali, petani pembudidaya ikan di Kecamatan Jiput ketika ditemui, Minggu.
Menurut dia, harga pakan ikan (pelet) yang kualitasnya bagus mencapai Rp9.000/kg, dengan harga itu para petani kewalahan bahkan tidak sanggup bertahap.
Sebelumnya, kata dia, para pembudidaya ikan di daerahnya menggunakan ayam tiren (mati kemarin) dari peternakan ayam pedagang sebagai tambahan pakan.
"Sekarang tidak bisa lagi, karena pemilik usaha peternakan ayam memelihara lele, jadi mereka pakai sendiri ayam tirennya," ujarnya.
Karena itu, ia berharap Pemkab Pandeglang menyediakan pakan ikan murah agar para pembudidaya bisa bertahan, dan masyarakat tertarik untuk menekuni budidaya ikan air tawar.
"Kan bisa saja Pemkab Pandeglang membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak pada pengolahan pakan ikan dan nanti dijual ke masyarakat dengan harga terjangkau," katanya.
Ia menjelaskan, jika harga pakan dengan kualitas baik berada pada kisaran harga Rp5.000/kg maka usaha budi daya ikan sangat menguntungkan dan optimistis banyak warga yang menekuni usaha ini.
Wawan, pembudidaya ikan lele di Kecamatan Karangtanjung juga mengeluhkan tingginya harga pakan sehingga usahanya sulit berkembang.
"Saya masih bertahan karena tidak ada usaha lain yang bisa dikerjakan. Sementara dengan budidaya lele juga untungnya tipis, bahkan sering kali hanya kembali modal, kalau tingkat kematiannya tinggi," ujarnya.
Ia juga menyatakan, sebelumnya sering mencari ayam tiren ke peternakan ayam pedagang, tapi sekarang tidak bisa lagi karena peternak ayam juga memelihara lele.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2017