Wakapolda Banten Brigjen Pol M. Sabilul Alif menegaskan perlunya diciptakan sekolah anti perundungan/bullying kepada pelajar yang kasusnya saat ini kerap kali terjadi di lingkungan pelajar dari berbagai daerah.

"Dalam momen perayaan Hari Ulang Tahun TNI ke-78 ini, saya bertemu dengan anak-anak SD yang sangat ceria, mereka adalah anak-anak yang anti terhadap bullying," katanya disela-sela mengikuti peringatan HUT ke-78 TNI di Serang, Provinsi Banten, Kamis.

Ia menyatakan para guru, para orang tua, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas dan semua elemen masyarakat memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung bagi semua anak, setiap anak punya hak untuk diperlakukan dengan rasa hormat dan empati.

Baca juga: Keterampilan bela diri dapat lindungi anak dari "bullying"
 
Sabilul menyampaikan bahwa bullying dapat mengakibatkan kerusakan emosional dan psikologis yang serius. "Perundungan atau bullying adalah perilaku yang merugikan, yang seringkali melibatkan penggunaan kekuatan atau kata-kata yang menyakitkan untuk mendominasi atau melukai orang lain," katanya.
 
Menyikapi kejadian-kejadian yang viral aksi bullying pada anak-anak sekolah belakangan ini, maka harus sadar bahwa bullying dapat mengakibatkan kerusakan emosional dan psikologis yang serius, bahkan berpotensi menyebabkan depresi, kecemasan, dan melukai fisik.

"Pihak sekolah juga diharapkan meningkatkan keamanan dan pengawasan di lingkungan sekolah. Dimana, mereka harus dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh siswa," katanya.
 
Selain itu, jelasnya, dapat melibatkan semua pihak terkait dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus bullying ini.

Baca juga: Disdik Kota Tangerang datangi sekolah cegah aksi perundungan
Baca juga: Psikiater: Dampak perundungan bisa bentuk karakter negatif anak

Pewarta: Desi Purnama Sari

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023