Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten gencar melakukan sosialisasi dan edukasi pangan kepada masyarakat agar mengkonsumsi pengganti beras yang berasal dari umbi-umbian yang memiliki kandungan gizi yang tinggi.
"Kita minta masyarakat tidak hanya kenyang saja dengan ketergantungan konsumsi sama beras, namun beberapa komoditi bisa dijadikan makanan alternatif," kata Kepala Bidang Distribusi dan Sumberdaya Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak, Benu Dwiyana di Lebak, Kamis.
Pemerintah Kabupaten Lebak hingga kini terus mensosialisasikan pangan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak ketergantungan bahan pokok beras.
Karena itu, masyarakat tidak selalu menggantungkan beras untuk konsumsi sehari-hari, sehingga sehingga perlu adanya dilakukan diversifikasi pangan.
Diversifikasi pangan bisa saja dengan komoditas umbi-umbian, seperti talas, singkong, ubi jalar, gandung, sagu, jagung, sukun sebagai pengganti beras.
Baca juga: Warga Lebak sambut positif beras SPHP yang penuhi pasaran
Baca juga: Warga Lebak sambut positif beras SPHP yang penuhi pasaran
Potensi komoditas umbi-umbian di daerah ini tinggi namun masyarakat belum mampu mengelola keragaman pangan.Kebanyakan warga setempat mengelola makanan komoditas umbi-umbian itu direbus atau digoreng sehingga tidak memiliki mutu dan kualitas rasa.
Padahal, kata dia, jika umbi-umbian diproduksi menjadi bolu, lapis, roti, keripik yang memiliki rasa enak, lezat juga banyak kandungan gizi. Selain itu juga makanan umbi-umbian bisa dijadikan panganan dengan memiliki kadar protein yang cukup tinggi dibandingkan beras.
"Kami berharap warga bisa membudayakan makanan pokok alternatif dari beras ke umbi-umbian," kata Benu.
Baca juga: Masyarakat adat Kaolotan yang tetap berkelimpahan pangan
Baca juga: Masyarakat adat Kaolotan yang tetap berkelimpahan pangan
Menurut dia, pemerintah daerah berdasarkan imbauan Bupati Lebak bahwa masyarakat jangan sampai menggantungkan bahan makanan pokok pada beras saja. Sebab, produksi beras ke depan bisa menurun dengan maraknya berbagai pembangunan.
Untuk itu, pihaknya minta masyarakat agar mengurangi konsumsi makanan pokok beras. Selain itu juga orang tua dapat mengajarkan kepada anak-anak mereka untuk makan makanan pokok yang lain selain nasi.
"Kami menggencarkan sosialisasi pengganti pangan beras itu agar warga seharian dapat mengkonsumsi aneka makanan alternatif sebagai makanan pokok, " katanya.
Sementara itu, sejumlah warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan bahwa makanan alternatif itu cukup baik untuk kesehatan, seperti rebus jagung,ubi jalar,singkong dan talas.
"Kami sudah dua tahun tidak mengkonsumsi beras dan hanya mengkonsumsi komoditas umbi-umbian sehingga dapat terhindar dari diabetes melitus," kata Yayah (55) warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak.
Baca juga: Selamatkan padi, Pemkab Lebak lakukan pompanisasi
Baca juga: Selamatkan padi, Pemkab Lebak lakukan pompanisasi
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023