Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Provinsi Banten tengah memprioritaskan bantuan kebutuhan air bersih untuk warga yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau panjang yang sudah melanda sebagian daerahnya itu.
"Ini kan sebetulnya dampak dari El Nino dan ini sudah kita prediksi. Dan pada saat ini pemerintah daerah sedang konsentrasi untuk mengirim bantuan air bersih ke daerah yang membutuhkan," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Rabu.
Menurutnya, pemerintah daerah telah menyiapkan beberapa upaya dan antisipasi dalam mengatasi ancaman kemarau panjang yang akan berdampak terhadap rawan air bersih bagi masyarakat.
Salah satunya, kata dia, adalah dengan melakukan pendistribusian melalui truk tangki air ke wilayah perumahan permukiman yang dinilai rawan krisis kekeringan.
Baca juga: BPBD Tangerang mulai distribusi air bersih ke wilayah terdampak kekeringan
Pemerintah juga sudah melakukan koordinasi dengan perusahaan daerah air minum (PDAM) untuk mampu memenuhi kebutuhan air di daerah kekeringan tersebut.
"Upaya kita yang bisa kita lakukan adalah mengirimkan air bersih dan air minum melalui air truk ke daerah yang membutuhkan, dan ada tujuh kecamatan," katanya.
Kemudian, selain menyiapkan bantuan air bersih, dalam hal ini pihaknya akan memantau sejumlah titik-titik rawan kebakaran lahan agar tidak menimbulkan polusi udar di tengah musim kemarau panjang.
"Untuk satgas, kita tidak ada. Kan itu sudah ada BPBD. dan itu sudah bekerjasama dengan seluruh camat di Kabupaten Tangerang," kata dia.
Baca juga: 200 penderita TBC Kota Tangerang dapat bantuan paket makanan dari Baznas
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang mencatat sebanyak 11 wilayah kecamatan mengalami krisis air bersih akibat dampak musim kemarau panjang atau fenomena El Nino yang melanda daerahnya itu.
Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat menyebutkan, dari kecamatan yang alami kesulitan air bersih itu diantaranya seperti di Panongan, Curug, Tigaraksa, Jambe, Cikupa, Kresek dan Kronjo serta beberapa kecamatan yang ada di wilayah Utara Kabupaten Tangerang.
"Memang tidak full seluruh kecamatan, tapi dalam satu kecamatan ada beberapa desa dan kelurahan yang terdampak. Karena, warga mayoritas menggunakan air tanah," ujarnya.
Baca juga: Upaya turunkan harga beras, DKP Kota Tangerang gelar pangan murah
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
"Ini kan sebetulnya dampak dari El Nino dan ini sudah kita prediksi. Dan pada saat ini pemerintah daerah sedang konsentrasi untuk mengirim bantuan air bersih ke daerah yang membutuhkan," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Rabu.
Menurutnya, pemerintah daerah telah menyiapkan beberapa upaya dan antisipasi dalam mengatasi ancaman kemarau panjang yang akan berdampak terhadap rawan air bersih bagi masyarakat.
Salah satunya, kata dia, adalah dengan melakukan pendistribusian melalui truk tangki air ke wilayah perumahan permukiman yang dinilai rawan krisis kekeringan.
Baca juga: BPBD Tangerang mulai distribusi air bersih ke wilayah terdampak kekeringan
Pemerintah juga sudah melakukan koordinasi dengan perusahaan daerah air minum (PDAM) untuk mampu memenuhi kebutuhan air di daerah kekeringan tersebut.
"Upaya kita yang bisa kita lakukan adalah mengirimkan air bersih dan air minum melalui air truk ke daerah yang membutuhkan, dan ada tujuh kecamatan," katanya.
Kemudian, selain menyiapkan bantuan air bersih, dalam hal ini pihaknya akan memantau sejumlah titik-titik rawan kebakaran lahan agar tidak menimbulkan polusi udar di tengah musim kemarau panjang.
"Untuk satgas, kita tidak ada. Kan itu sudah ada BPBD. dan itu sudah bekerjasama dengan seluruh camat di Kabupaten Tangerang," kata dia.
Baca juga: 200 penderita TBC Kota Tangerang dapat bantuan paket makanan dari Baznas
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang mencatat sebanyak 11 wilayah kecamatan mengalami krisis air bersih akibat dampak musim kemarau panjang atau fenomena El Nino yang melanda daerahnya itu.
Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat menyebutkan, dari kecamatan yang alami kesulitan air bersih itu diantaranya seperti di Panongan, Curug, Tigaraksa, Jambe, Cikupa, Kresek dan Kronjo serta beberapa kecamatan yang ada di wilayah Utara Kabupaten Tangerang.
"Memang tidak full seluruh kecamatan, tapi dalam satu kecamatan ada beberapa desa dan kelurahan yang terdampak. Karena, warga mayoritas menggunakan air tanah," ujarnya.
Baca juga: Upaya turunkan harga beras, DKP Kota Tangerang gelar pangan murah
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023