Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang mengoptimalkan pendistribusian air bersih ke wilayah yang mengalami kekeringan di kabupaten setempat.

"Sudah ada 11 kecamatan di kabupaten mengalami krisis air bersih. Tapi tidak seluruhnya per-kecamatan itu alami kesulitan (air) hanya di beberapa desanya saja. Dan kekeringan itu akibat musim kemarau dampak dari fenomena El Nino," kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat di Tangerang, Selasa.

Menurutnya, dari kecamatan yang mengalami kesulitan air bersih itu di antaranya di Panongan, Curug, Tigaraksa, Jambe, Cikupa, Kresek dan Kronjo serta beberapa kecamatan yang ada di wilayah Utara Kabupaten Tangerang.

"Memang tidak seluruh kecamatan, tapi dalam satu kecamatan ada beberapa desa dan kelurahan yang terdampak. Karena warga mayoritas menggunakan air tanah," katanya.

Baca juga: Kemarau panjang, 201 hektar sawah di Tangerang terancam

Ia mengungkapkan, BPBD Kabupaten Tangerang hingga kini terus mengoptimalkan pendistribusian air bersih untuk masyarakat yang terdampak kekeringan tersebut.

Selain itu, pihaknya juga kini telah menyiapkan satu rit (satu kali perjalanan) air bersih untuk pendistribusian sebanyak 30 kubik.

Dalam sehari, kata dia, timnya bisa sampai lima atau enam rit menyalurkan air bersih kepada warga. Karena, bukan hanya kawasan pemukiman, akan tetapi ke tempat ibadah (masjid) dan sekolah untuk keperluan mandi cuci kakus (MCK).

"Kami (BPBD, Red) dalam penyaluran air bersih berkoordinasi dengan Dinas Perkim (Perumahan dan Pemukiman, Red), PDAM serta PMI. Karena armada mobil tangki BPBD terbatas," ungkapnya.

Baca juga: Kabupaten Serang tetapkan status tanggap darurat kekeringan dan kebakaran
Baca juga: Atasi kekeringan, petani Lebak gunakan pompa secara mandiri


Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023