Tenaga kesehatan di Puskesmas Kunciran Baru, Kota Tangerang, Banten, diberikan pelatihan menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) untuk mengantisipasi risiko kebakaran pada musim kemarau saat ini.

Kepala UPT Puskesmas Kunciran Baru drg. Anna Amelia di Tangerang, Senin, mengatakan pelatihan ini bekerja sama dengan UPT Pemadam Kebakaran Ciledug dan diikuti puluhan tenaga kesehatan.

"Terkait kasus kebakaran yang terjadi saat musim kemarau saat ini dan juga imbauan dari Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah agar meningkatkan kewaspadaan, maka kita berinisiatif menggelar pelatihan ini," kata Anna dalam keterangannya.

Ia mengatakan pelatihan APAR ini dilakukan dalam rangka meningkatkan keterampilan para tenaga kesehatan untuk mengantisipasi risiko kebakaran.

Baca juga: Antisipasi kebakaran, BPBD Tangerang periksa APAR di seluruh puskesmas

Keterampilan menggunakan APAR sangat dibutuhkan untuk penanganan darurat, karena memiliki beberapa kelebihan seperti alat pemadam api portabel yang mudah dibawa, cepat, serta ringan sehingga mudah mendekati daerah atau sumber kebakaran.

“Pelatihan APAR sangat bermanfaat karena mendorong peningkatan kualitas SDM para pegawai, khususnya terkait fire protection sekaligus peningkatan kualitas Puskesmas Kunciran Baru," katanya.

Ia mengatakan, pelatihan APAR bersama UPT Pemadam Kebakaran Ciledug juga berjalan secara interaktif dan lancar. Berbagai materi penting lainnya juga turut dibekalkan kepada puluhan peserta, meliputi klasifikasi kebakaran, jenis-jenis media pemadam, teknik-teknik pemadaman, anatomi tabung pemadam kebakaran, serta secara khusus mengenai APAR.

Baca juga: 206 kebakaran terjadi di Tangerang selama musim kemarau

Selain itu, pelatihan menggunakan APAR di UPT Puskesmas Kunciran Baru ini juga diharapkan mampu meningkatkan kemampuan para pegawai yang merupakan tenaga kesehatan.

"Pelatihan ini sangat bermanfaat dalam penggunaan APAR dengan tepat dan benar untuk menanggulangi risiko kebakaran dalam skala kecil," ujarnya.

Kepala BPBD Kota Tangerang Maryono mengatakan bahwa pada musim kemarau saat ini kebakaran memang sangat rawan terjadi. Beberapa kasus kebakaran bermula dari membakar sampah skala kecil kemudian membesar.

"Ada juga warga yang membuang puntung rokok dan merambat di rumput yang kering kemudian membesar. Oleh karena itu, kita harus bersama-sama menjaga lingkungan," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Tangerang apresiasi Polres Metro bentuk kampung bebas narkoba

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023