Kekeringan di Kota Serang, Banten, semakin meluas tercatat sebanyak 2.858 kepala keluarga (KK) mengalami krisis air bersih dari sebelumnya 2.308 KK.
 
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Serang Diat Hermawan, di Serang, Banten, Kamis, mengatakan, hingga saat ini sudah didistribusikan air bersih ke 30 titik wilayah terdampak kekeringan tersebut.
 
"Terhitung sebanyak 165.000 liter air bersih yang sudah didistribusikan," katanya.
 
Diat mengatakan untuk total yang terdampak kekeringan ada sekitar 3.808 jiwa dan 2.858 KK yang tersebar di beberapa kecamatan Kota Serang, meski begitu wilayah terdampak kekeringan paling banyak terjadi di wilayah Kasemen.

Baca juga: Kekeringan di 20 kecamatan, BPBD Banten nyatakan Lebak darurat kekeringan
 
"Wilayah yang paling terdampak kekeringan terjadi di Kecamatan Kasemen. Seperti di Kelurahan Margaluyu, Mesjid Priyai, Kilasah, Terumbu, dan Kelurahan Bendung, hingga Kelurahan Sawah Luhur," katanya.
 
Diat menjelaskan, status kekeringan di Kota Serang saat ini menuju siaga darurat, yang ditandai dengan adanya informasi peningkatan ancaman berdasarkan sistem peringatan dini yang diberlakukan dan pertimbangan dampak yang akan terjadi di masyarakat.
 
Ia juga mengaku telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Serang agar segera mengambil langkah dalam menyikapi kekeringan di Kota Serang.
 
"Sekarang ini statusnya menuju siaga darurat, saya sudah menyampaikan hal ini kepada Pak Wali Kota Serang dan saat ini masih menunggu arahan agar segera mengambil langkah," katanya.

Baca juga: Kemarau panjang, 201 hektar sawah di Tangerang terancam

Pewarta: Desi Purnama Sari

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023