Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar dan Yayasan Teknologi Indonesia Jaya (YTIJ) telah menandatangani Nota Kesepahaman yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di provinsi setempat.
Kerja sama tersebut diharapkan bisa memberikan dampak yang signifikan bagi siswa dan guru di wilayah Provinsi Banten.
Dalam kesempatan itu, Al Muktabar menyampaikan ruang lingkup kerja sama ini meliputi pelatihan guru dan siswa dalam pembelajaran sains dan matematika (numerasi). Dimana, kerja sama tersebut akan dimulai dari tingkat SMP, lalu berikutnya ke tingkat SMA/SMK dan SKH di Provinsi Banten.
“Dalam memformalkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri. Kita adakan kerja sama ini dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dalam setiap jenjang pendidikan dimulai dari SMP lalu berikutnya,” kata Al Muktabar seusai menandatangani nota kesepahaman antara Pemerintah Provinsi Banten dengan Yayasan Teknologi Indonesia Jaya di Ruang Rapat Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang. Selasa, (5/9).
Baca juga: Gandeng GFJA, UIN Banten gelar pameran foto Snouck Hurgronje
Al Muktabar menyampaikan, kegiatan ini juga telah dikoordinasikan dengan para Kepala Daerah. Sehingga, ia berharap kegiatan ini mampu dilakukan dengan berbagai hal yang telah disiapkan bersama.
“Dalam mengimplementasikan-nya kita juga mendorong Bupati/Wali Kota melalui Surat Edaran sebelumnya untuk bekerjasama dalam rangka proses transformasi itu,” ungkapnya.
Al Muktabar berharap, kerja sama ini mampu dijadikan dasar bagi generasi muda untuk menyambut Indonesia Emas 2045. Dengan bonus demografi yang dimiliki, para siswa dan guru mampu meningkatkan kemampuan sesuai dengan tuntutan zaman.
“Dan saya harap kegiatan ini kita jadikan motivasi untuk lebih baik lagi. Apalagi numerasi ini merupakan pemetaan yang paling penting dan mendasar bagi penggunaan logika dan keterampilan,” ungkapnya.
Baca juga: Untuk gaji guru P3K, anggaran pendidikan Tangerang naik jadi Rp1,27 trliun
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, Tabrani menyampaikan kerja sama ini merupakan pengimplementasian dari metode Pelatihan Gampang, Asik dan Menyenangkan (GASING).
Metode Gasing merupakan metode pembelajaran matematika yang dilakukan langkah demi langkah (step-by-step) untuk menguasai konsep materi.
“Teknisnya nanti pelatihan itu per Kabupaten/Kota ada 64 siswa dan 32 guru. Nanti kita ambil guru yang tingkat kemampuannya tinggi dan siswa tingkat kemampuannya rendah,” ungkap Tabrani.
Ia menyampaikan, dengan pelatihan yang melibatkan perwakilan dari beberapa sekolah dan daerah. Para peserta mampu mengimbaskan metode pembelajaran GASING ini kepada sesama siswa dan guru di daerahnya masing-masing.
“Selesai pelatihan diharapkan para peserta mampu mengimbaskan metode atau cara belajar yang mereka alami sendiri. Nantinya kapasitas numerasi bagi siswa di Banten ini akan meningkat,” jelasnya.
Baca juga: BKPSDM-Disdik Kota Tangerang gelar asesmen minat bakat siswa
Sedangkan Pendiri Yayasan Teknologi Indonesia Jaya, Prof. Yohanes Surya mengungkapkan kerja sama ini merupakan bentuk pelatihan bagi siswa dan guru.
Ia menyampaikan, numerasi di Indonesia masih di bawah satandar. Sehingga kerja sama dalam pelaksanaan pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui peran numerasi yang merupakan dasar dari segala sesuatu.
“Karena itu maka otomatis melalui pelatihan ini numerasi kita perbaiki. Kalo numerasinya bagus otomatis kemampuan kita akan meningkat,” katanya. (Adv)
Baca juga: Pemkab Serang dukung pembangunan RSU Adhyaksa Banten di Kragilan
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Kerja sama tersebut diharapkan bisa memberikan dampak yang signifikan bagi siswa dan guru di wilayah Provinsi Banten.
Dalam kesempatan itu, Al Muktabar menyampaikan ruang lingkup kerja sama ini meliputi pelatihan guru dan siswa dalam pembelajaran sains dan matematika (numerasi). Dimana, kerja sama tersebut akan dimulai dari tingkat SMP, lalu berikutnya ke tingkat SMA/SMK dan SKH di Provinsi Banten.
“Dalam memformalkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri. Kita adakan kerja sama ini dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dalam setiap jenjang pendidikan dimulai dari SMP lalu berikutnya,” kata Al Muktabar seusai menandatangani nota kesepahaman antara Pemerintah Provinsi Banten dengan Yayasan Teknologi Indonesia Jaya di Ruang Rapat Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang. Selasa, (5/9).
Baca juga: Gandeng GFJA, UIN Banten gelar pameran foto Snouck Hurgronje
Al Muktabar menyampaikan, kegiatan ini juga telah dikoordinasikan dengan para Kepala Daerah. Sehingga, ia berharap kegiatan ini mampu dilakukan dengan berbagai hal yang telah disiapkan bersama.
“Dalam mengimplementasikan-nya kita juga mendorong Bupati/Wali Kota melalui Surat Edaran sebelumnya untuk bekerjasama dalam rangka proses transformasi itu,” ungkapnya.
Al Muktabar berharap, kerja sama ini mampu dijadikan dasar bagi generasi muda untuk menyambut Indonesia Emas 2045. Dengan bonus demografi yang dimiliki, para siswa dan guru mampu meningkatkan kemampuan sesuai dengan tuntutan zaman.
“Dan saya harap kegiatan ini kita jadikan motivasi untuk lebih baik lagi. Apalagi numerasi ini merupakan pemetaan yang paling penting dan mendasar bagi penggunaan logika dan keterampilan,” ungkapnya.
Baca juga: Untuk gaji guru P3K, anggaran pendidikan Tangerang naik jadi Rp1,27 trliun
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, Tabrani menyampaikan kerja sama ini merupakan pengimplementasian dari metode Pelatihan Gampang, Asik dan Menyenangkan (GASING).
Metode Gasing merupakan metode pembelajaran matematika yang dilakukan langkah demi langkah (step-by-step) untuk menguasai konsep materi.
“Teknisnya nanti pelatihan itu per Kabupaten/Kota ada 64 siswa dan 32 guru. Nanti kita ambil guru yang tingkat kemampuannya tinggi dan siswa tingkat kemampuannya rendah,” ungkap Tabrani.
Ia menyampaikan, dengan pelatihan yang melibatkan perwakilan dari beberapa sekolah dan daerah. Para peserta mampu mengimbaskan metode pembelajaran GASING ini kepada sesama siswa dan guru di daerahnya masing-masing.
“Selesai pelatihan diharapkan para peserta mampu mengimbaskan metode atau cara belajar yang mereka alami sendiri. Nantinya kapasitas numerasi bagi siswa di Banten ini akan meningkat,” jelasnya.
Baca juga: BKPSDM-Disdik Kota Tangerang gelar asesmen minat bakat siswa
Sedangkan Pendiri Yayasan Teknologi Indonesia Jaya, Prof. Yohanes Surya mengungkapkan kerja sama ini merupakan bentuk pelatihan bagi siswa dan guru.
Ia menyampaikan, numerasi di Indonesia masih di bawah satandar. Sehingga kerja sama dalam pelaksanaan pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui peran numerasi yang merupakan dasar dari segala sesuatu.
“Karena itu maka otomatis melalui pelatihan ini numerasi kita perbaiki. Kalo numerasinya bagus otomatis kemampuan kita akan meningkat,” katanya. (Adv)
Baca juga: Pemkab Serang dukung pembangunan RSU Adhyaksa Banten di Kragilan
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023