Harga beras medium di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak, Banten sejak dua hari terakhir kembali naik antara Rp300 hingga Rp400/ kilogram.
 
"Kami merasa bingung kenaikan beras itu hampir setiap pekan," kata Karim (65) seorang pedagang di Pasar Tradisional Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Kamis.
 
Beras medium jenis KW 1 semula Rp12.150/kilogram menjadi Rp12.480/kilogram, beras medium KW 2 semula Rp11.250/kilogram menjadi Rp11.610/ kilogram dan beras medium KW 3 dari harga Rp10.280/kilogram menjadi Rp10.680/kilogram.
 
Kenaikan beras medium itu dipastikan omzet pendapatan menurun drastis hingga 70 persen. Kemungkinan kenaikan beras medium berlangsung akibat pasokan dari petani berkurang setelah dilanda kekeringan yang menimbulkan gagal panen.

Baca juga: Pemkab Lebak: harga beras medium naik Rp200 per kilogram
 
"Stok beras kami masih ada sekitar 10 ton. Biasanya habis terjual dalam dua pekan, tapi sekarang sudah tiga pekan belum habis," kata Karim menambahkan.
 
Begitu juga pedagang beras di Pasar Tradisional Maja Kabupaten Lebak Kuwi (55) yang mengaku selama satu bulan terakhir ini omzet pendapatan menurun karena harga beras terus naik.
 
Saat ini, beras jenis Ciherang dan Ciberang untuk ukuran 25 kilogram sebelumnya Rp250 ribu, namun kini Rp300 ribu.
 
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Yani mengatakan pihaknya bersama Perum Bulog akan menggelar operasi pasar (OP) beras untuk mengendalikan stabilisasi harga di pasaran.
 
"Kami optimistis dengan OP dipastikan harga beras bisa kembali stabil," kata Yani.
 
Baca juga: Harga gabah basah di Lebak tembus Rp6.500 per kilogram
Baca juga: Kekeringan di 20 kecamatan, BPBD Banten nyatakan Lebak darurat kekeringan
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023