Jakarta (Antara News) - Regional General Manager rumah123.com, Ignatius Untung memastikan sektor properti kembali bangkit pada kuartal IV 2016 sebesar 30 persen dibandingkan dengan kuartal III seiring dengan membaiknya fundamental ekonomi.

"Sebenarnya kalau melihat dari fundamental ekonomi Indonesia tidak ada alasan bagi sektor properti mengalami perlambatan pada tahun 2016," kata Ignatius dalam diskusi dengan wartawan, Selasa.

Ignatius mengibaratkan sektor properti pada tahun 2016 sebagai orang yang terkena psikosomatis sebenarnya tubuhnya tidak ada yang sakit, namun karena jiwanya terganggu seolah-olah tubuhnya terkena penyakit.

"Hal ini juga dirasakan di sektor properti kondisi fundamental ekonomi bagus, suku bunga rendah, regulasi juga mendukung namun sektor properti lambat untuk bangkit," ujar dia.

Kebangkitan sektor properti, menurut dia, sebagian besar masih disumbang dari sektor hunian itupun untuk produk menengah ke bawah dengan harga di bawah Rp300 juta, sedangkan produk di atas itu cenderung masih menahan diri untuk ekspansi, jelas Ignatius.

Ignatius mengatakan, analisa terkait perkembangan sektor properti dapat dilihat dari trafik dan listing pengunjung di situs rumah123.com, mulai dari produk apa yang paling banyak dicari, harga, serta lokasinya semua dapat dilihat dari prilaku pengunjung.

Ignatius mengatakan, kepercayaan pengembang besar untuk kembali meluncurkan produk-produk menengah atas kembali bangkit pada kuartal IV 2016, dengan melihat tingginya animo masyarakat untuk mencari rumah di kawasan-kawasan tertentu.

Hanya saja Ignatius memperkirakan untuk properti sektor perkantoran kondisinya masih belum bangkit sepenuhnya dipicu terjadinya kelebihan pasok (over supply) mencapai 100.000 meter persegi.

Hal ini terjadi karena penyewa yang bergerak di sektor minyak dan gas bumi banyak yang mundur seiring dengan belum beruntungnya sektor ini pada tahun 2016.

"Kondisi demikian membuat sejumlah pengelola perkantoran terutama di Jabodetabek yang terpaksa menurunkan tarif sewa berkisar 25-30 persen, sebagai upaya meningkatkan hunian," jelas Ignatius.

Sedangkan menurut Business Intelligence Manager Rumah123, Hardi Saputra mengatakan sebagai situs jual-beli properti terbesar di Indonesia pihaknya segera meluncurkan dashboard data yang dapat dipergunakan untuk menganalisa sektor properti.

"Data tersebut ada yang sifatnya umum yang dapat diakses semua pihak, namun ada juga yang sifatnya khusus untuk diberikan kepada kalangan tertentu," ujar dia.

Banyak pengembang properti yang membutuhkan data-data lokasi mana yang paling banyak dikunjungi, kisaran harga berapa yang paling banyak diminati, sampai kepada tipe rumah (jumlah kamar), jelas dia.

Hardi juga menyampaikan pengunjung biasanya masuk ke situs rumah123.com karena memang mencari rumah atau produk properti lainnya, namun sebatas mencari informasi, sedangkan untuk penyelesaian akhir tetap memanfaatkan jasa agen properti.

"Namun tidak tertutup kemungkinan untuk rumah dengan harga tertentu sepanjang datanya lengkap mulai dari posisinya, bentuk bangunan, serta spesifikasi bangunan, maka transaksi dapat dilakukan secara elektronik ke depannya," ujar dia.

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016