Dua kejutan hadir pada dua pertandingan pertama Grup L Piala Dunia FIBA 2023 setelah Latvia menumbangkan juara bertahan Spanyol dan selanjutnya Brazil membuat Kanada bertekuk lutut setelah memenangkan laga di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (1/9) malam dengan skor 69-65.
Dengan hasil ini, Spanyol, Kanada, Latvia, dan Brazil memiliki poin yang sama di klasemen, yakni tujuh. Sebab, hasil keempat tim dari Grup G dan H juga dimasukkan dalam perhitungan di Grup L. Keempat tim sama-sama mengantongi tiga kemenangan dan sekali kalah.
Perhitungan angka dua tim yang lolos ke perempat final pun menjadi mudah. Tim yang akan menang pada pertandingan Minggu (3/9), berhak mendapatkan tiket ke perempat final. Latvia akan bertemu Brazil pada laga pertama mulai 16.20 WIB, dilanjutkan Kanada melawan Spanyol mulai pukul 20.30 WIB.
Baca juga: Latvia kembali bikin kejutan dengan kalahkan juara bertahan Spanyol
Khusus untuk laga Kanada melawan Brazil memang berlangsung ketat. Pada laga itu Brazil dengab starter Bruno Caboclo, Georginho De Paula, Leonardo Meindl, Yago Santos, dan Tim Soares. Sementara Kanada memainkan, Shai Gilgeous-Alexander, Dillon Brooks, RJ Barret, Kelly Olynyk, dan Dwight Powell.
Saling kejar angka terus terjadi disepanjang laga karena kedua tim memiliki kemampuan pemain yang merata. Hanya saja Brazil bisa tampil apik sehingga mampu meraih kemenangan.
Luguentz Dort bahkan memuji Brazil bermain tangguh melawan timnya. Kanada, kata dia, membiarkan keunggulan mereka lepas. "Kami harus memberikan kredit kepada mereka. Mereka menyuguhkan permainan hebat, bertarung. Kami harus melupakan ini dan menyongsong pertandingan berikutnya," kata dia.
Jordi Fernandez juga memuji Brazil yang bermain dengan keras. Menurut dia, secara defensif timnya masih cukup baik, tapi tidak dengan offense. Para pemain Kanada dinilainya tak mau berbuat hal yang dibutuhkan untuk mencetak angka seperti mengkreasi jarak, membagi bola dengan baik, bergerak, dan saling mendukung.
Baca juga: Spanyol tatap dua laga berat di babak dua grup Piala Dunia FIBA
"Kami tidak layak menang. Saya percaya para pemain saya, mereka akan bekerja. Kami akan menonton video, bersiap untuk melawan Spanyol dan itu akan jadi pertandingan yang menyenangkan. Jadi, kami akan siap untuk pertandingan berikutnya," jelas Jordi.
Caboclo, yang pernah membela Toronto Raptors di NBA, mengatakan para pemain Brazil menjalani pertandingan yang bagus dengan mengikuti instruksi pelatih mereka. Ia memuji Bruno De Conti melakukan pekerjaan yang bagus sebagai pelatih dengan menerapkan strategi tepat untuk menjinakkan Kanada.
"Kami mengikuti perintahnya dan dari awal dia sudah mengatakan ini bukan pertandingan dengan skor tinggi, tapi akan ketat. Itu yang terjadi dan kami menang," kata Caboclo.
Sementara De Conti mengungkapkan ia berusaha meredam kecepatan Kanada dengan melambatkan tempo. "Strateginya yang sedikit ortodoks tapi kami tetap memilih melakukannya. Para pemainnya melakukan tugasnya dengan hebat, mengeksekusinya dengan baik untuk meraih kemenangan," kata De Conti sebagaimana dikutip dari penyelenggara kejuaraan.
Baca juga: Pesan pemain Kanada untuk pebasket Indonesia yang ingin tembus NBA
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Dengan hasil ini, Spanyol, Kanada, Latvia, dan Brazil memiliki poin yang sama di klasemen, yakni tujuh. Sebab, hasil keempat tim dari Grup G dan H juga dimasukkan dalam perhitungan di Grup L. Keempat tim sama-sama mengantongi tiga kemenangan dan sekali kalah.
Perhitungan angka dua tim yang lolos ke perempat final pun menjadi mudah. Tim yang akan menang pada pertandingan Minggu (3/9), berhak mendapatkan tiket ke perempat final. Latvia akan bertemu Brazil pada laga pertama mulai 16.20 WIB, dilanjutkan Kanada melawan Spanyol mulai pukul 20.30 WIB.
Baca juga: Latvia kembali bikin kejutan dengan kalahkan juara bertahan Spanyol
Khusus untuk laga Kanada melawan Brazil memang berlangsung ketat. Pada laga itu Brazil dengab starter Bruno Caboclo, Georginho De Paula, Leonardo Meindl, Yago Santos, dan Tim Soares. Sementara Kanada memainkan, Shai Gilgeous-Alexander, Dillon Brooks, RJ Barret, Kelly Olynyk, dan Dwight Powell.
Saling kejar angka terus terjadi disepanjang laga karena kedua tim memiliki kemampuan pemain yang merata. Hanya saja Brazil bisa tampil apik sehingga mampu meraih kemenangan.
Luguentz Dort bahkan memuji Brazil bermain tangguh melawan timnya. Kanada, kata dia, membiarkan keunggulan mereka lepas. "Kami harus memberikan kredit kepada mereka. Mereka menyuguhkan permainan hebat, bertarung. Kami harus melupakan ini dan menyongsong pertandingan berikutnya," kata dia.
Jordi Fernandez juga memuji Brazil yang bermain dengan keras. Menurut dia, secara defensif timnya masih cukup baik, tapi tidak dengan offense. Para pemain Kanada dinilainya tak mau berbuat hal yang dibutuhkan untuk mencetak angka seperti mengkreasi jarak, membagi bola dengan baik, bergerak, dan saling mendukung.
Baca juga: Spanyol tatap dua laga berat di babak dua grup Piala Dunia FIBA
"Kami tidak layak menang. Saya percaya para pemain saya, mereka akan bekerja. Kami akan menonton video, bersiap untuk melawan Spanyol dan itu akan jadi pertandingan yang menyenangkan. Jadi, kami akan siap untuk pertandingan berikutnya," jelas Jordi.
Caboclo, yang pernah membela Toronto Raptors di NBA, mengatakan para pemain Brazil menjalani pertandingan yang bagus dengan mengikuti instruksi pelatih mereka. Ia memuji Bruno De Conti melakukan pekerjaan yang bagus sebagai pelatih dengan menerapkan strategi tepat untuk menjinakkan Kanada.
"Kami mengikuti perintahnya dan dari awal dia sudah mengatakan ini bukan pertandingan dengan skor tinggi, tapi akan ketat. Itu yang terjadi dan kami menang," kata Caboclo.
Sementara De Conti mengungkapkan ia berusaha meredam kecepatan Kanada dengan melambatkan tempo. "Strateginya yang sedikit ortodoks tapi kami tetap memilih melakukannya. Para pemainnya melakukan tugasnya dengan hebat, mengeksekusinya dengan baik untuk meraih kemenangan," kata De Conti sebagaimana dikutip dari penyelenggara kejuaraan.
Baca juga: Pesan pemain Kanada untuk pebasket Indonesia yang ingin tembus NBA
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023