Pemerintah Kota Tangerang, Banten memiliki 10 laboratorium rujukan tes cepat molekuler (TCM) dan fasilitas kesehatan lainnya yang telah menerapkan Direcly Observed Theraphy Shortcours (DOTS) untuk penanganan Tuberkulosis (TB).

"Masyarakat tak perlu ragu atau takut untuk periksa (berobat) TB di Faskes, karena seluruh pelayanan dan obat-obatan hingga dinyatakan sembuh dipastikan gratis," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Dini Anggraeni di Tangerang, Rabu.

Fasilitas lain yang dimiliki Kota Tangerang adalah 39 Puskesmas dan 32 rumah sakit yang telah menerapkan DOTS.

Selain itu, tersedianya 69 klinik swasta BPJS, di antaranya 48 klinik ber-MoU pelayanan TBC hingga adanya satu rumah sakit rujukan TBC kebal obat dan 13 Puskesmas satelit untuk layanan TBC kebal obat.

"TB merupakan penyakit yang bisa disembuhkan jika diobati dengan tepat dan benar. Oleh karena itu, semakin cepat terdeteksi dan semakin besar pula potensi penyakit tersebut untuk disembuhkan," katanya.

Baca juga: Dinkes Kota Tangerang bentuk tim wujudkan sekolah peduli TBC

Sementara itu, program penanganan TB yang dilakukan, di antaranya 1.000 kader Asmara TB, skrining mobile, Gerakan Bersama Menuju Eliminasi (Ransel) TB, layanan rontgen thorax gratis, International Standards for Tuberculosis Care (ISTC) bagi tenaga medis hingga digital health untuk proses skrining.

Ketua Komite Ahli TBC Indonesia Prof. Sudijanto Kamso dalam keterangannya mengatakan program kesehatan di Kota Tangerang berjalan baik, meningkat, bahkan menjadi standar di Indonesia.

"Saya sebagai Komite Ahli TBC Indonesia, melihat Kota Tangerang dengan kepemimpinan Wali Kota Arief pada bidang kesehatannya luar biasa, salah satunya yang saya ikuti perjalanannya adalah penanganan TBC. Saya juga warga Kota Tangerang di Kecamatan Ciledug, jadi saya melihat langsung apa yang diciptakan Wali Kota Arief di kota ini, dan kini menjadi standar acuan di Indonesia," kata Prof Sudijanto.

Ia mengakui bukti nyata Kota Tangerang menjadi acuan di Indonesia adalah Kepala Daerah dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang yang sering menjadi narasumber berbagai program kesehatan ditingkat nasional, bahkan internasional, salah satunya menjadi narasumber dalam Indonesia Tuberculosis International Meeting 2022, di Bali.

Penanganan TBC Kota Tangerang juga mendapat apresiasi dari Kemenkes dengan predikat Kinerja Baik Atas Kerja Sama Multi Sektor dalam Rangka Percepatan Eliminasi TBC, pada November 2022.

Bahkan, WHO dan Kemenkes RI, juga mengapresiasi Implementasi Public-Private Mix (PPM) pada integrasi peningkatan akses terhadap layanan TBC pada klinik, Puskesmas dan rumah sakit se-Kota Tangerang.

"Pastinya, harapannya segala program dan penanganan TBC yang sudah dihadirkan di Kota Tangerang dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Terlebih, ringan langkah untuk membina kota/kabupaten lainnya. Dengan itu, dapat terwujud Kota Tangerang untuk Indonesia yang lebih sehat," katanya.

Baca juga: Atasi TBC dan penyakit lain, Dinkes Tangerang kembangkan RANSEL TBC
Baca juga: Dinkes Tangerang salurkan alat deteksi stunting ke 1.092 posyandu

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023