Anyer (Antara News) - Direktur SDM dan Corporate Administration PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Suryandi mengatakan progress pembangunan pabrik styrene butadine rubber telah mencapai 32 persen per Juni 2016.

"Pembangunan sejauh ini masih sesuai jadwal diharapkan rampung dan beroperasi pada 2018," kata Suryandi dalam gathering media di Anyer kabupaten Tangerang, Minggu.

Menurut dia didalam proyek ini Chandra Asri telah menempatkan ekuitas sebesar 54  miliar dolar AS ke dalam PT Syntetic Rubber Indonesia (SRI) perusahaan patungan dengan Michelin.

SRI sendiri telah menunjuk Toyo Enginering dan PT Inti Karya Persada Teknik untuk melaksanakan pembangunan menggunakan kontrak EPC (enginering, procurement, dan contruction).

Diungkapkan juga saat ini kontraktor telah merampungkan pekerjaan drainase, serta saat ini tengah memasuki tahap pembangunan rak pipa, pekerjaan konstruksi sipil, struktur, dan pemasangan tiang pancang.

Kehadiran pabrik SBR akan memberikan nilai tambah kepada produk butadiene dan styrene monomoer menghasilkan produk karet sintetis (syntetic rubber) yang akan digunakan industri ban dalam negeri.

Ban yang menggunakan bahan karet sintetis diklaim minim polusi suara, lebih awet, dan yang lebih penting lagi lebih ramah lingkungan, ungkap dia.

Chandra Asri sendiri, kata Suryandi, merupakan pemimpin pasar di Indonesia untuk produk-produk ethylene 42 persen, polyethylene 25 persen, polypropylene 30 persen, dan styrene monomer 100 persen.

Suryandi juga menyatakan pembangunan pabrik SBR tidak akan terganggu dengan melambatnya ekonomi global sebagai akibat terus melemahnya harga minyak dan gas di luar negeri.

Suryandi memastikan kehadiran pabrik SBR nantinya akan memberikan dampak yang luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, untuk itu pelaksanaan pembangunannya akan terus dikawal agar rampung pada waktunya. 

Pewarta: Ganet Dirgantoro

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016