Sebanyak 350 balita malnutrisi akut di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur mendapatkan makanan bergizi siap santap dari program ibu-ibu dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) sebagai upaya perbaikan gizi guna mencegah stunting.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Sabtu, mengemukakan bahwa daerah itu menjadi proyek percontohan program intervensi gizi untuk pencegahan stunting yang digagas OASE-KIM.

"Program ini semakin melengkapi berbagai inovasi penanganan stunting yang telah dilakukan di Banyuwangi," ujarnya.

Dia menjelaskan dalam program itu 50 balita di Banyuwangi yang mengalami berat badan kurang diberikan makanan tambahan bernutrisi tinggi.

Baca juga: Forum Generasi Berencana Lebak perkuat edukasi bagi remaja soal stunting

Selain itu, setiap hari para kader posyandu memasak dan mendistribusikan makanan kepada balita yang memiliki berat badan rendah dibandingkan tinggi badan (wasting) dan balita memiliki berat badan rendah untuk seusia (underweight).

Dalam program ini, katanya, nutrisi dalam bentuk makanan siap santap setiap hari disiapkan kader posyandu terpilih. Mereka bertugas mengolah dan mendistribusikan makanan, sedangkan kader tim pendamping keluarga (TPK) memonitor dan melaporkan perkembangan kesehatan sasaran.

"Makanan yang diberikan sudah ada rekomendasi dari ahli gizi, kami berikan resepnya juga. Petugas puskesmas bertugas monitoring perkembangannya." ujar Ipuk.

Menurut dia, penanganan stunting harus secara holistik. 

Selain itu, katanya, tidak hanya anak stunting yang diintervensi, namun mereka yang berpotensi tunting juga perlu mendapatkan perhatian.

Baca juga: Pemkab Lebak salurkan telur bagi keluarga miliki anak stunting
Baca juga: Kata Dinkes, pemberian ASI eksklusif cegah anak alami stunting

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023