Lebak (Antara News) - Kabupaten Lebak, Banten, "dibanjiri" investor pengembang properti dan perdagangan bila direalisasikan pembangunan nasional di daerah itu.

"Kami yakin pembangunan nasional akan berdampak positif terhadap tingginya investor yang ingin menanamkan modalnya di Lebak," kata Kepala Bidang Penanaman Modal Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Kabupaten Lebak Muktar Lubis di Lebak, Kamis.

Pembangunan nasional itu nantinya berada di wilayah Kabupaten Lebak dengan dioperasikan kereta rel listrik (KRL) Commuter Line rute Rangkasbitung-Maja-Jakarta.

Begitu juga jalan tol Jakarta-Panimbang yang melintasi wilayah Kabupaten Lebak.

Selain itu juga pembangunan Waduk Karian yang bisa mendatangkan wisatawan dari berbagai daerah di Tanah Air.

Pembangunan Waduk Karian itu, selain untuk memenuhi pasokan air baku untuk Jakarta, Tangerang, Serang, Cilegon juga dijadikan lokasi objek wisata.

"Semua pembangunan nasional itu direalisasikan tahun 2017 dan dipastikan investor properti dan perdagangan akan menyerbu wilayah Lebak," katanya.

Ia menyebutkan puluhan investasi pengembang properti domestik saat ini menyatakan kesiapan membangun kawasan "Maja Kota Kekerabatan" yang akan menampung jutaan warga DKI Jakarta.

Sebab, wilayah Kabupaten Lebak bisa dijadikan kota alternatif karena berdekatan dengan Jakarta.

Salah satu yang mendorong pengembang untuk membangun perumahan di Lebak karena pada 2017 akan dibangun proyek pembangunan nasional.

"Saya kira tumbuhnya investor properti dan perdagangan tentu akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat juga menyerap lapangan pekerjaan baru bagi warga," katanya menjelaskan.

Untuk mendorong investasi tersebut, pemerintah daerah harus meningkatkan kualitas pelayanan juga memberikan kemudahan dalam proses perizinan juga jaminan keamanan.

Saat ini, bisnis properti cukup berkembang di Kecamatan Maja, Curugbitung, Rangkasbitung, Kalang Anyar, Cibadak, dan Lebak bagian selatan.

"Kami terus mendorong investor masuk ke Lebak dengan mempermudah proses perizinan usaha," katanya.

Ia mengatakan pemerintah daerah untuk menarik investor mengoptimalkan promosi dengan cara membuka website, buku profil potensi sumber daya alam (SDA), jejaring sosial, pamflet, baliho, dan media cetak.

Selain itu, juga promosi dengan penyelenggaraan pameran untuk merayakan HUT Lebak maupun pameran di luar daerah.

Begitu pula, kedatangan pejabat dari luar daerah serta pejabat negara yang berkunjung ke Lebak.

Saat ini, jumlah investor yang menanamkan modalnya di Lebak mulai meningkat dengan bergerak di berbagai sektor.

Mereka tergabung dalam penanaman modal asing (PMA), penanaman modal dalam negeri (PMDN), dan nonfasilitas.

Bahkan, nilai investasi Lebak tahap II tahun 2016 mencapai Rp1,3 triliun.

"Kami terus mengoptimalkan promosi agar lebih banyak lagi jumlah PMA dan PMDN juga nonfasilitas," ujar dia.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016