Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Tangerang, Banten Mohamad Rifki mengakui bahwa oknum dokter yang diduga telah melakukan tindakan asusila/pelecehan terhadap pasiennya itu merupakan anggotanya.

"Ya, memang oknum dokter yang ramai di berita itu anggota kita (Ikatan Dokter Indonesia) Kabupaten Tangerang," ucap Rifki kepada ANTARA di Tangerang, Selasa.

Ia menyebutkan, dengan adanya kasus asusila yang diduga dilakukan oleh oknum dokter tersebut sangat disayangkan dan prihatin.

Namun, dalam hal ini pihaknya pun akan terus mengawal dan mendorong penegak hukum untuk mengungkap fakta sebenarnya secara terang benderang.

"Tentu kita kaget dengar kasus ini, tetapi kita juga harus benar-benar bisa membuktikan kenyataannya. Apakah memang bersangkutan sedang menjalankan profesinya sesuai dengan SOP, atau tidak," katanya.

Baca juga: Polisi selidiki dugaan tindakan asusila oknum dokter di Tangerang

Dia juga mengungkapkan, jika nantinya dalam tahapan penyelidikan saat ini terbukti adanya tindakan asusila. Maka IDI Kabupaten Tangerang akan memberikan sanksi sesuai aturan yang ada.

"Ada mekanisme (sanksi) yang berjalan nanti. Biar proses hukumnya berjalan dulu hingga selesai," ujarnya.

"Jadi mau itu dokter atau bukan kalau masalah hukum itu harus diproses. Dan ini masih dugaan. Kalau memang terbukti bersalah, lanjutkan sesuai proses hukum berlaku. Tapi kalau tidak terbukti bersalah, kita harus adil. Nama baik yang bersangkutan harus dijaga," tambahnya.

Ia menjelaskan, terkait sanksi di kedokteran menerapkan tiga hal, yakni masalah etik, disiplin, dan hukum. Pihaknya pun akan menunggu hasil proses dari kepolisian terkait kasus tersebut untuk pemberian sanksi.

"Karena ini masuk dalam masalah hukum jangan sampai kami mengintervensi. Tapi jangan sampai bias juga. Kalau terbukti bersalah kita ada majelis kode etik kedokteran. Nanti ada kajian berikutnya kalau sudah ada kekuatan hukum tetap," kata dia.

Sebelumnya, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang, Banten tengah menyelidiki kasus dugaan tindakan asusila yang dilakukan oleh oknum dokter di salah satu klinik di Cikupa, Kabupaten Tangerang pada Minggu (06/08).

Baca juga: Kata Dinkes, pemberian ASI eksklusif cegah anak alami stunting
Baca juga: Uji sampel di pasar, Dinkes Tangerang temukan makanan berformalin

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023