Lebak (Antara News) -. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak memetakan sebanyak 12 jenis potensi bencana alam dan konflik sosial sebagai antisipasi sejak dini agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material.

"Kami terus berkoordinasi dengan relawan juga instansi terkait dan tokoh masyarakat serta pemuka agama untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya potensi bencana alam dan konflik sosial itu," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Minggu.

Selama ini, pemetaan ancaman atau potensi bencana alam berdasarkan tofografi wilayah yang berada di perbukitan dan pegunungan juga terdapat daerah aliran sungai (DAS), pesisir pantai, dan kawasan hutan yang luas.

Dari 12 potensi kebencanaan itu antara lain tanah longsor, tsunami, kekeringan, banjir, kebakaran hutan, erosi, cuaca ekstrem, gempa bumi, kebakaran gedung dan pemukiman, gelombang ekstrim/ abrasi, konflik sosial dan epidemi/wabah penyakit.

"Kami minta masyarakat tetap waspada dalam menghadapi potensi bencana alam di daerahnya masing-masing," ujarnya.

Menurut dia, untuk daerah rawan bencana banjir tersebar di 15 kecamatan, rawan longsor di 13 kecamatan dan rawan kebakaran hutan terdapat di dua kecamatan.

Sedangkan di wilayah Lebak bagian selatan yang merupakan daerah pesisir berpotensi terjadi gelombang tinggi dan abrasi pantai serta tsunami.

Untuk penanggulangan bencana alam itu dilakukan secara bersama-sama karena bentuk perlindungan sosial.

Apabila, terjadi bencana alam, seperti banjir, longsor, dan kebakaran pemukiman maupun hutan harus dilakukan bersama-sama dengan koordinasi untuk penyelamatan korban jiwa.

Selama ini, kata dia, pihaknya selalu menjalin koordinasi dengan TNI, Polri, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, relawan dan aparat kecamatan untuk memberikan pertolongan kepada masyarakat yang terkena bencana alam.

BPBD Lebak, kata dia, telah mempersiapkan peralatan evakuasi, diantaranya perahu karet, pakaian pelampung, perahu mesin, tenda, obat-obatan, logistik, kendaraan roda empat, dan sepeda motor.

Peralatan evakuasi ini, kata dia, kondisinya baik dan siap diterjunkan jika sewaktu-waktu terjadi banjir dan longsor.

"Kami cepat bergerak, jika menerima laporan terjadi bencana alam," katanya.

Camat Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Yenni Mulyani mengatakan pihaknya meminta warga khususnya yang tinggal di daerah aliran Sungai Ciberang dan Cisimeut jika hujan terus menerus segera mengungsi ke tempat yang aman.

Apalagi, selama beberapa hari terakhir ini dilanda hujan sedang disertai angin kencang.

"Saya berharap dengan meningkatkan kewaspadaan itu tentu dapat menghindari korban jiwa," katanya.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016