Lebak (Antara News) - Kepala Asisten Daerah (Asda) IV Kabupaten Lebak Tajudin Yamin optmistis kemiskinan di daerah ini dipastikan semakin berkurang melalui berbagai bantuan sosial, juga program kesejahteraan oleh pemerintah daerah dan pusat.

"Kami terus meningkatkan bantuan-bantuan sosial juga program kesejahteraan guna meminimalisasi kemiskinan dan pengangguran," kata Tajudin saat dihubungi di Lebak, Senin.

Pemerintah daerah mengoptimalkan program kesejahteraan sosial diantaranya digulirkan Program Keluarga Harapan (PKH), Jaminan Sosial Rakyat Banten Bersatu (Jamsosratu), penyaluran beras untuk masyarakat sejahtera atau beras ratstra dan bantuan operasional sekolah (BOS).

Selain itu, pembinaan keterampilan, bantuan jaminan hidup usia lanjut (Jadup) dan penderita disabilitas serta bantuan penguatan ekonomi bagi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) serta usaha ekonomi produktif (UEP).

Program sosial tersebut secara langsung dapat melindungi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, asupan gizi yang baik juga derajat kesehatan serta anak-anak memiliki pendidikan.

Disamping juga program kegiatan kesejahteraan untuk mendukung kebijakan pemerintah daerah yakni Lebak Sejahtera, Lebak Pintar dan Lebak Sehat.

Program itu, kata dia, digulirkan melalui satuan kerja perangkat daerah (SKPD) masing-masing yang berkompeten di bidangnya.

"Kami yakin program yang digulirkan pemerintah pusat dan daerah dapat mengendalikan kemiskinan," katanya.

Ia mengatakan, saat ini warga miskin di Kabupaten Lebak cukup tinggi, yakni mencapai 118.036 kepala keluarga berdasarkan Pendataan Perlindungan Sosial (PPS) 2011.

Namun, masyarakat miskin yang mendapat dana Jamsosratu tahun ini sebanyak 14.291 KK dan PKH 17.125 KK tersebar di 28 kecamatan.

Program sosial tersebut guna meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan juga mengurangi kemiskinan, katanya.

Menurut dia, pemerintah daerah tahun ini mengalokasikan dana Penerima Bantuan Iuran Badan Pengelola Jaminan Sosial (PBI-BPJS) Bidang Kesehatan kepada 15.495 jiwa dengan total biaya Rp1,2 miliar melalui APBD setempat.

Pemberian asuransi kesehatan itu untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat juga usia harapan hidup (UHH).

Mereka masyarakat miskin mendapat pengobatan dan perawatan inap di rumah sakit maupun Puskesmas secara gratis Kelas III.

Selain itu juga peningkatan sarana dan prasarana kesehatan juga tenaga medis serta penambahan status Puskesmas DTP.

"Kami berharap 'Lebak Sehat' itu sejalan dengan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)," ujarnya menjelaskan.

Ia menjelaskan, saat ini masyarakat miskin Kabupaten Lebak belum terpenuhi mendapat penanggungan biaya BPJS.

Saat ini, penanggungan pembiayaan kartu BPJS oleh pemerintah pusat sebanyak 675.459 orang, sedangkan dari pemerintah Kabupaten Lebak 15.495 orang.

"Kami terus mengusulkan kepada pemerintah pusat dan provinsi agar warga miskin yang belum menerima BPJS bisa direalisasikan 100 persen hingga tahun 2019," katanya.

Kepala Bagian Sarana dan Pembinaan Perekonomian Rakyat Sekretariat Pemerintah Kabupaten Lebak Dani Hendraman mengatakan pihaknya mengoptimalkan pendistribusian beras untuk masyarakat sejahtera atau rastra guna memenuhi kebutuhan warga berpenghasilan rendah di daerah itu.

Pendistribusian beras rastra dari Perum Bulog Lebak-Pandeglang dilakukan setiap sebulan sekali, bahkan harian dan dipasok ke 345 desa/kelurahan yang tersebar di 28 kecamatan.

Penyerapan rastra reguler cukup tinggi dari pagu 21.246 ton. Warga penerima beras rastra sebanyak 118.036 rumah tangga sasaran (RTS) tersebar di-28 kecamatan.

"Kami optimistis penyerapan rastra reguler hingga Desember akhir bisa mencapai 100 persen," katanya.

Sementara itu, warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengaku bahwa setiap bulan menerima rastra yang dibagikan oleh petugas rukun warga sebanyak 15 kilogram dengan harga Rpl.600/kg.

Penyaluran rastra itu cukup membantu khususnya bagi masyarakat kurang mampu bisa memenuhi kebutuhan pangan.

"Kami setiap bulan menerima sebanyak 15 kilogaram dan bisa mencukupi untuk kebutuhan makan selama tiga pekan," kata Wahid (40) warga Kelurahan MC Timur Rangkasbitung.

Pewarta: Mansyur

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016