Basarnas Kendari mengevakuasi kapal penyeberangan antar-desa di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang mengalami kecelakaan hingga mengakibatkan kapal tersebut tenggelam di Teluk Mawasangka Tengah.
Kepala Basarnas Kendari Muhammad Arafah di Kendari Senin, mengatakan kapal yang tenggelam tersebut merupakan kapal penyeberangan antar Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur dan Desa Lanto, Kecamatan Mawasangka Timur.
Ia menyampaikan peristiwa kecelakaan kapal tersebut pertama kali diinformasikan oleh anggota Polsek Mawasangka Tengah pada Senin (24/7) dini hari.
Berdasarkan laporan tersebut, pihaknya langsung memberangkatkan Tim Rescue Siaga SAR Muna menggunakan mobil rescue dan membawa satu unit perahu karet pada pukul 2.50 WITA.
"Selain itu pada pukul 04.50 WITA, diberangkatkan juga Tim Rescue Pos SAR Baubau dengan RB 210 membawa dua unit rubber boat (perahu karet) untuk memberikan bantuan SAR," kata Arafah.
Baca juga: Kapal Motor Putri Cikal 03 tenggelam di perairan Pulau Tinjil
Setelah Tim Rescue tiba, lanjutnya, pencarian langsung dilakukan dengan membagi menjadi dua tim pencarian, dimana tim pertama melakukan penyelaman di sekitar lokasi kejadian kecelakaan kapal dan tim kedua melakukan penyisiran di atas permukaan laut sekitar tempat kejadian dengan menggunakan perahu karet.
Arafah menyebutkan akibat kecelakaan tersebut sebanyak 15 orang yang merupakan warga Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur, Kabupaten Buton Tengah, meninggal dunia dan enam orang korban lainnya berhasil diselamatkan.
"Keseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur, langsung diserahkan kepada keluarga. Sedangkan korban yang selamat, saat ini sementara dilakukan perawatan," jelasnya.
Saat ini pihaknya masih mencari korban lainnya dari tragedi kapal tenggelam tersebut. "Sementara korban yang masih dalam pencarian sebanyak 19 orang, perkiraan sesuai laporan awal, jumlah korban ada sebanyak 40 orang," sebutnya.
Baca juga: SAR dikerahkan cari ABK tenggelam di perairan Tanjung Burung Tangerang
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Kepala Basarnas Kendari Muhammad Arafah di Kendari Senin, mengatakan kapal yang tenggelam tersebut merupakan kapal penyeberangan antar Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur dan Desa Lanto, Kecamatan Mawasangka Timur.
Ia menyampaikan peristiwa kecelakaan kapal tersebut pertama kali diinformasikan oleh anggota Polsek Mawasangka Tengah pada Senin (24/7) dini hari.
Berdasarkan laporan tersebut, pihaknya langsung memberangkatkan Tim Rescue Siaga SAR Muna menggunakan mobil rescue dan membawa satu unit perahu karet pada pukul 2.50 WITA.
"Selain itu pada pukul 04.50 WITA, diberangkatkan juga Tim Rescue Pos SAR Baubau dengan RB 210 membawa dua unit rubber boat (perahu karet) untuk memberikan bantuan SAR," kata Arafah.
Baca juga: Kapal Motor Putri Cikal 03 tenggelam di perairan Pulau Tinjil
Setelah Tim Rescue tiba, lanjutnya, pencarian langsung dilakukan dengan membagi menjadi dua tim pencarian, dimana tim pertama melakukan penyelaman di sekitar lokasi kejadian kecelakaan kapal dan tim kedua melakukan penyisiran di atas permukaan laut sekitar tempat kejadian dengan menggunakan perahu karet.
Arafah menyebutkan akibat kecelakaan tersebut sebanyak 15 orang yang merupakan warga Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur, Kabupaten Buton Tengah, meninggal dunia dan enam orang korban lainnya berhasil diselamatkan.
"Keseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur, langsung diserahkan kepada keluarga. Sedangkan korban yang selamat, saat ini sementara dilakukan perawatan," jelasnya.
Saat ini pihaknya masih mencari korban lainnya dari tragedi kapal tenggelam tersebut. "Sementara korban yang masih dalam pencarian sebanyak 19 orang, perkiraan sesuai laporan awal, jumlah korban ada sebanyak 40 orang," sebutnya.
Baca juga: SAR dikerahkan cari ABK tenggelam di perairan Tanjung Burung Tangerang
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023