Puluhan santri di Kota Tangerang dari berbagai pondok pesantren mengikuti lomba kaligrafi kontemporer sebagai ajang melahirkan bibit baru untuk diikutkan dalam ajang MTQ mendatang.
Koordinator lomba kaligrafi, Ahmad Ansyory, di Tangerang, Kamis, mengatakan peserta dibebaskan dalam membuat kaligrafi dari ayat yang dipadukan dengan berbagai unsur, antara lain alam dan abstrak.
"Mereka ini merupakan perwakilan dari 13 kecamatan di Kota Tangerang. Sehingga ini merupakan ajang untuk melahirkan bibit baru dalam kaligrafi, sehingga bisa mengikuti juga MTQ tingkat provinsi atau bahkan nasional,” ujarnya di lokasi Festival Al Azhom Tangerang.
Baca juga: Pemkot Tangerang Banten kucurkan Rp200 juta untuk kelurahan atasi stunting
Dia menjelaskan lomba kaligrafi kontemporer di Festival Al A’zhom merupakan pertama kali digelar hasil kerja sama antara Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Tangerang dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Komisi Pembinaan Seni Budaya Islam Kota Tangerang
Penilaian lomba kaligrafi dari berbagai aspek, di antaranya kaidah huruf, kombinasi warna, dan kebersihan.
Hasil karya para peserta akan dipajang selama festival berlangsung di dekat panggung utama sehingga masyarakat yang datang juga melihat hasil karya anak-anak Kota Tangerang.
Ahmad juga menuturkan hasil penilaian lomba kaligrafi akan diumumkan pada hari terakhir Festival Al A’zhom, 30 Juli mendatang.
Dia mengharapkan kegiatan ini juga dapat terus berlanjut dan menjadi agenda rutin yang digelar di Kota Tangerang.
“Semoga tidak hanya sampai di sini saja, namun lomba kaligrafi ini bisa menjadi agenda rutin yang digelar di Kota Tangerang sehingga sebagai wadah menghasilkan muda-mudi dalam seni budaya Islam,” katanya.
Peserta termuda, Arjuna (11), mengaku bersama kakaknya mengikuti lomba kaligrafi ini dengan antusias.
Baca juga: Kadindik Banten tindaklanjuti arahan Pj Gubernur tinjau MPLS di Kota Tangerang
Baca juga: Dinas Sosial Tangerang tangani 40 anak terlantar
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Koordinator lomba kaligrafi, Ahmad Ansyory, di Tangerang, Kamis, mengatakan peserta dibebaskan dalam membuat kaligrafi dari ayat yang dipadukan dengan berbagai unsur, antara lain alam dan abstrak.
"Mereka ini merupakan perwakilan dari 13 kecamatan di Kota Tangerang. Sehingga ini merupakan ajang untuk melahirkan bibit baru dalam kaligrafi, sehingga bisa mengikuti juga MTQ tingkat provinsi atau bahkan nasional,” ujarnya di lokasi Festival Al Azhom Tangerang.
Baca juga: Pemkot Tangerang Banten kucurkan Rp200 juta untuk kelurahan atasi stunting
Dia menjelaskan lomba kaligrafi kontemporer di Festival Al A’zhom merupakan pertama kali digelar hasil kerja sama antara Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Tangerang dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Komisi Pembinaan Seni Budaya Islam Kota Tangerang
Penilaian lomba kaligrafi dari berbagai aspek, di antaranya kaidah huruf, kombinasi warna, dan kebersihan.
Hasil karya para peserta akan dipajang selama festival berlangsung di dekat panggung utama sehingga masyarakat yang datang juga melihat hasil karya anak-anak Kota Tangerang.
Ahmad juga menuturkan hasil penilaian lomba kaligrafi akan diumumkan pada hari terakhir Festival Al A’zhom, 30 Juli mendatang.
Dia mengharapkan kegiatan ini juga dapat terus berlanjut dan menjadi agenda rutin yang digelar di Kota Tangerang.
“Semoga tidak hanya sampai di sini saja, namun lomba kaligrafi ini bisa menjadi agenda rutin yang digelar di Kota Tangerang sehingga sebagai wadah menghasilkan muda-mudi dalam seni budaya Islam,” katanya.
Peserta termuda, Arjuna (11), mengaku bersama kakaknya mengikuti lomba kaligrafi ini dengan antusias.
Baca juga: Kadindik Banten tindaklanjuti arahan Pj Gubernur tinjau MPLS di Kota Tangerang
Baca juga: Dinas Sosial Tangerang tangani 40 anak terlantar
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023