Petenis Tunisia Ons Jabeur mengatasi perlawanan Aryna Sabalenka pada pertandingan semifinal Wimbledon yang berlangsung di Centre Court, All England Lawn Tennis and Croquet Club, London, Kamis setempat.
Jabeur mengatasi ketertinggalan satu set, untuk kemudian memastikan kemenangan dengan skor 6-7 (5/7), 6-4, 6-3 atas Sabalenka. Pada pertandingan final, ia akan berhadapan dengan Marketa Vondrousova yang menyingkirkan Elina Svitolina.
Ini merupakan kedua kalinya secara beruntun Jabeur melaju sampai final Wimbledon. Kemenangan atas Sabalenka sekaligus menjadi ketiga kalinya Jabeur bangkit untuk menang setelah kalah pada set pertama.
Final ini akan menjadi final ketiganya di ajang Grand Slam, setelah ia kalah dari Elena Rybakina di Wimbledon dan kemudian dari Iga Swiatek pada US Open tahun lalu.
Baca juga: Singkirkan Rune, Alcaraz melaju ke semifinal Wimbledon
"Saya sangat bangga terhadap diri saya sendiri karena jika saya kalah pada pertandingan hari ini, saya akan pulang. Namun saya gembira bahwa saya tetap bekerja keras dan menemukan kekuatan," kata Jabeur seusai pertandingan seperti dikutip dari AFP.
"Saya belajar untuk mentransformasi energi buruk menuju hal baik, maka kemarahan yang saya dapat dari set pertama, saya berusaha untuk tetap fokus," tambahnya.
Jabeur tidak lupa memuji ketangguhan Sabalenka, yang di sisi lain jika sang lawan melaju ke final dan menjadi juara akan menimbulkan sedikit masalah moral bagi panitia penyelenggara Wimbledon.
Seandainya Sabalenka menjadi pemenang pada pertandingan final pada Minggu (16/7), ia akan menerima trofi dari Putri Catherine, istri Pangeran William. Hal itu berpeluang terjadi setahun setelah petenis Belarus dan Rusia dilarang mengikuti turnamen akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Belarus sendiri merupakan sekutu kunci bagi Rusia.
Baca juga: Wimbledon, upaya kejar gelar kedelapan Djokovic terbuka usai bekuk Rublev
Baca juga: Langkah Aldila Sutjiadi di Wimbledon terhenti di semifinal
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Jabeur mengatasi ketertinggalan satu set, untuk kemudian memastikan kemenangan dengan skor 6-7 (5/7), 6-4, 6-3 atas Sabalenka. Pada pertandingan final, ia akan berhadapan dengan Marketa Vondrousova yang menyingkirkan Elina Svitolina.
Ini merupakan kedua kalinya secara beruntun Jabeur melaju sampai final Wimbledon. Kemenangan atas Sabalenka sekaligus menjadi ketiga kalinya Jabeur bangkit untuk menang setelah kalah pada set pertama.
Final ini akan menjadi final ketiganya di ajang Grand Slam, setelah ia kalah dari Elena Rybakina di Wimbledon dan kemudian dari Iga Swiatek pada US Open tahun lalu.
Baca juga: Singkirkan Rune, Alcaraz melaju ke semifinal Wimbledon
"Saya sangat bangga terhadap diri saya sendiri karena jika saya kalah pada pertandingan hari ini, saya akan pulang. Namun saya gembira bahwa saya tetap bekerja keras dan menemukan kekuatan," kata Jabeur seusai pertandingan seperti dikutip dari AFP.
"Saya belajar untuk mentransformasi energi buruk menuju hal baik, maka kemarahan yang saya dapat dari set pertama, saya berusaha untuk tetap fokus," tambahnya.
Jabeur tidak lupa memuji ketangguhan Sabalenka, yang di sisi lain jika sang lawan melaju ke final dan menjadi juara akan menimbulkan sedikit masalah moral bagi panitia penyelenggara Wimbledon.
Seandainya Sabalenka menjadi pemenang pada pertandingan final pada Minggu (16/7), ia akan menerima trofi dari Putri Catherine, istri Pangeran William. Hal itu berpeluang terjadi setahun setelah petenis Belarus dan Rusia dilarang mengikuti turnamen akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Belarus sendiri merupakan sekutu kunci bagi Rusia.
Baca juga: Wimbledon, upaya kejar gelar kedelapan Djokovic terbuka usai bekuk Rublev
Baca juga: Langkah Aldila Sutjiadi di Wimbledon terhenti di semifinal
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023