Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengambil tindakan tegas dengan membebastugaskan Kepala SMK Negeri 1 Sale Rembang, Widodo dari jabatannya karena terbukti melakukan pungutan liar (pungli) kepada para pelajar.

"Dia (Widodo) kami bebastugaskan, kemudian kami melakukan pengecekan dan minta uang tarikan pungli untuk dikembalikan," kata Ganjar di sela-sela kunjungan kerjanya di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa malam (11/7).

Menurut Ganjar, praktik pungli di sekolah berkedok infak di SMKN 1 Sale, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, itu menjadi pengingat agar kepala sekolah dan guru di mana pun tidak melakukan hal serupa.

"Jadi, kami titip kepada kawan-kawan guru, kawan-kawan kepala sekolah, agar berhati-hati betul pada soal tarikan-tarikan kepada siswa agar tidak memberatkan," tambahnya.

Lebih lanjut dia, mengatakan masih banyak cara kreatif yang dapat dilakukan sekolah tanpa harus meminta iuran kepada siswa, misalnya dengan mengundang alumnus untuk ikut berperan membangun sekolah.

Baca juga: Anies klaim pertemuan dengan Ganjar di Mekkah tak bahas politik

Dia tidak menduga jika temuan itu mencuat dan menjadi perhatian banyak orang. Bahkan, video tentang dialog dengan siswa di Pendapa Kabupaten Rembang, yang diunggah pada akun media sosialnya, diakses cukup banyak orang.

Ganjar menyebut tindakan tegas terhadap kepala SMKN 1 Sale itu merupakan langkah antisipatif agar kejadian serupa tidak terulang di sekolah lain.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Uswatun Hasanah mengatakan pihaknya melakukan pengecekan dan penyelidikan langsung setelah kasus dugaan pungli di SMKN 1 Sale itu mencuat.

Pemeriksaan terhadap kepala SMKN 1 Sale itu dilakukan dan yang bersangkutan mengakui adanya pungutan infak untuk membangun musala atau sarana ibadah melalui komite sekolah. Pungutan atau infak pembangunan musala itu dilakukan pada 2022.

Dari total 534 siswa, tercatat 460 siswa di antaranya sudah membayar, 44 siswa lain tidak membayar karena tergolong tidak mampu, dan 30 siswa sisanya tidak membayar dengan pertimbangan sudah tahun ke empat sekolah. Adapun dana yang terkumpul Rp130 juta.

Baca juga: Satgas Saber Pungli Cilegon gencarkan sosialisasi di OPD rawan pungli

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho

Editor : Bayu Kuncahyo


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023