Serang (Antara News) - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Banten melakukan sosialisasi keselamatan berkendaraan bagi kalangan pelajar SMA/SMK di wilayah Kota Cilegon di Cilegon, Kamis.

Kegiatan yang dihadiri ratusan pelajar dari berbagai sekolah SMA/SMK di Kota Cilegon tersebut dibuka Gubernur Banten Rano Karno. Sosialisasi menghadirkan pihak-pihak terkait sebagai narasumber seperti Kepolisian, PT Jasa Raharja dan juga Dinas Perhubungan.

Gubernur Banten Rano Karno mengingatkan, para pelajar khususnya siswa SMA sederajat yang mengendarai kendaraan roda dua ke sekolah agar mematuhi aturan dan rambu-rambu lalu-lintas dan menjaga keselamatan di jalan.

"Upaya meningkatkan keselamatan lalu lintas jalan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah  saja, melainkan tanggung jawab bersama termasuk para pelajar agar menjaga etika berkendara sehingga terciptanya keselamatan berkendaraan di jalan raya," kata gubernur.

Menurut dia, penggunaan sepeda motor memang dapat mempermudah untuk cepat sampai tujuan khususnya bagi pelajar menuju sekolah.       

"Namun demikian harus disadari bahwa dengan kemudahan dan fleksibilitas yang tinggi, sepeda motor juga memiliki potensi yang sangat besar terhadap tingkat kecelakaan, mengingat masih rendahnya kehati-hatian kebanyakan pelajar saat menggunakan sepeda motor," katanya.

Tidak hanya itu, kata gubernur, kondisi tersebut juga diperparah dengan tidak adanya kelengkapan berkendara seperti SIM, STNK dan Helm. Apalagi anak-anak sekarang terbiasa melakukan modifikasi sepeda motor, yang berpotensi menghilangkan keseimbangan dan kelengkapan yang ada dalam kendaraan roda dua.

Misalnya, mengganti ban dengan ukuran lebih kecil, menghilangkan kaca spion serta mengganti bagian kendaraan dengan 'spare part' yang tidak sesuai standar.

"Tingkat kecelakaan lalu lintas khususnya roda dua di Banten masih tergolong tinggi. Sebagian besar korban adalah di usia-usia produktif termasuk kalangan pelajar," katanya.

Dalam sosialisasi tersebut juga dibagikan helm gratis kepada pelajar yang mengikuti ujian simulator kendaraan  dengan nilai tertinggi dari tiap-tiap sekolah yang hadir.

Kepala Dishubkominfo Banten Revri Aroes mengatakan, sosialisasi tersebut diharapkan dapat mengingatkan dan menanamkan budaya keselamatan berlalu lintas di kalangan pelajar sehingga dapat menekan angka kecelakaan.

Selain itu juga diharapkan mampu menumbuhkan budaya disiplin dalam berlalu lintas.

"Sosialisasi ini kami lakukan di semua daerah di Banten. Meskipun tidak menjangkau semua pelajar, kami berharap yang ikuti ini bisa menularkan kepada pelajar lainnya," kata Revri.

Sementara itu, Kepala Cabang PT Jasa Raharja Banten Ari Cahyono mengatakan, seiring dengan membaiknya infrastruktur jalan di Banten seperti betoniasi, tingkat kecelakaan lalu-lintas terutama kendaraan roda dua juga meningkat.

Kecelakaan roda dua tersebut korbannya rata-rata usia produktif atau usia pelajar karena disebabkan kelalaian dan tidak tertib berlalu-lintas.

"Di Banten ini rata-rata kami membayar santunan kepada korban kecelakaan Rp3 miliar per bulan. dari jumlah kecelakaan yang terjadi 70 persen adalah roda dua dan korbannya usia-usia produktif," kata Ari.

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016