Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang menargetkan menurunkan angka stunting hingga 14 persen pada 2024 mendatang karena saat ini angka stunting di wilayah itu terus mengalami penurunan sejak Tahun 2019.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang Tubagus Entus Mahmud Sahiri usai Rembuk Stunting Kabupaten Serang yang digelar Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A), Senin.
 
”Hari ini Pemda Kabupaten Serang melalui Dinas KB mengadakan Rembuk Stunting, tujuannya adalah untuk percepatan penurunan angka stunting  yang kita targetkan di 2024 itu 14 persen,” ujarnya.

Baca juga: PKK Kabupaten Serang diminta bantu pemerintah tekan stanting

Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2019 angka stunting di Kabupaten Serang 39,43 persen, pada 2021 turun sebanyak 12,23 persen, dan tahun 2022 menurun di angka 0,8 persen. Berdasarkan data angka prevalensi stunting Kabupaten Serang pada tahun 2021 mencapai 27,2 persen dan tahun 2022 menjadi 26,4 persen atau turun 0,8 persen.

Menurut Entus, atas target penurunan stunting di tahun 2024 mendatang di angka 14 persen dianggapnya cukup berat untuk dilakukan jika hanya Dinas KBP3A. Oleh karena pihaknya mengundang seluruh stakeholder baik OPD, kecamatan, puskesmas, pemerintah desa khususnya 10 desa yang menjadi lokus penurunan stunting di 2024. 

”Harapan kita percepatan penurunan angka stunting ini bisa betul-betul direalisasikan. Oleh karena itu perlu dukungan dari seluruh stakeholder baik dari pembiayaan, kolaborasi di lapangan, baik dengan camat, puskesmas maupun pemdes,” katanya.

Baca juga: Dinkes Kabupaten Serang catat dokter di Puskesmas mencukupi

Menurut Entus tanpa adanya kerjasama dan kolaborasi akan sulit untuk kita capai percepatan penurunan angka stunting tersebut. Maka pihaknya mewakili Pemda Kabupaten Serang menyampaikan pesan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah. 

”Pesan Ibu Bupati OPD, camat, kades harus fokus menurunkan angka stunting di Kabupaten Serang,” katanya.

Entus berharap, pasca pandemi covid-19 bisa lebih signifikan untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Serang. Bahkan Bupati Serang pun mengingatkan jika ada kegiatan yang tidak sesuai visi misi di 2024 harus dihilangkan demi percepatan penurunan angka stunting.

”Jadi anggaran kita fokuskan untuk penurunan stunting, kami berharap melalui rembuk stunting betul-betul menghasilkan komitmen dari seluruh stakeholder dari pemda, masyarakat, akademisi termasuk media massa,” katanya.

Kepala DKBP3A Kabupaten Serang Tarkul Wasyit mengatakan untuk target di Tahun 2023 ini sesuai dengan rentang waktu yang di tentukan sebesar 18 persen dan Tahun 2024 di angka 14 persen seusia target nasional. ”Di angka 14 persen untuk target Tahun 2024,” ujarnya.

Adapun upaya yang dilakukan, kata Tarkul yaitu dua intervensi, yakni intervensi sensitif dan spesifik. Jadi, ketika mereka sudah terintervensi artinya sasarannya ada catin atau calon pengantin, bumil atau ibu hamil. 

”Kalau catin kita berikan komunikasi dan edukasi, sedangkan kalau untuk bumil kita beri nutrisi tambahan, ketika balita kita penuhi asupan gizinya,” kata Tarkul.

Pewarta: Lukman Hakim

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023