Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten  menyatakan setelah melakukan pemantauan dan pemeriksaan, hingga saat ini belum terdapat kasus hewan kurban yang terinfeksi Lumpy Skin Disease (LSD) di wilayah itu.

“Iya, belum. Kita dari tim Puskeswan kan hampir setiap hari keliling ke tempat perternak hewan dan kontrol penjual sapi-sapi kurban. Belum ada indikasi penyakit tersebut,” kata Kepala DKP3 Kota Tangsel, Yepi Suherman, Ahad (4/6).

Yepi menjelaskan, ciri-ciri hewan yang terjangkit virus LSD adalah terdapat benjolan yang cukup banyak pada permukaan dagingnya.

“Biasanya dari kulit badannya ada benjolan seperti ‘buduk’ atau kutil di permukaan dagingnya,”
katanya.

Oleh karena itu Ia mengimbau kepada pemilik lapak, untuk melapor ke pihaknya terlebih dahulu sebelum mengirimkan hewan-hewannya ke tempat penjualan untuk dilakukan pemeriksaan, kemudian pemilik lapak akanmendapatkan Sertifikat Kesehatan Hewan (SKH) dan tempatnya ditempelkan stiker penanda bahwa hewan-hewan yang dijual sudah terbebas dari penyakit.

“Sebaiknya sebelum mengirim hewan kurban. Terutama daerah banyak wabahnya, harus ada SKH dulu supaya menjamin agar yang mereka bawa tidak teridentifikasi penyakit tersebut. Nanti kalau sudah diperiksa dipasang stiker dilapak-lapaknya,” katanya.




 

Pewarta: Al-Afifi Elfa R/Sintia Dini L

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023