Binus School Serpong sebagai sekolah berbasis kurikulum internasional Cambridge berupaya mengedukasi terkait isu sosial dan lingkungan melalui penyelenggaraan drama musikal yang diadaptasi cerita rakyat "Timun Mas" pada Jumat (26/05).
Pertunjukan drama musikal dengan cerita daerah yang dipercaya berasal dari Jawa Tengah itu, menariknya menggunakan bahasa Inggris. Hal ini menjadi sebuah terobosan bagaimana mendekatkan budaya lokal sebagai gaya kekinian kepada generasi yang lebih muda.
Presiden Binus School Education, Michael Wijaya Hadipoespito di Tangerang, Sabtu mengatakan bahwa pertunjukan Timun Mas yang dikemas dengan realitas masa kini tersebut merupakan wujud untuk mengembangkan bakat dan potensi bagi para siswa dan siswi Binus School Education yang tengah dimilikinya.
"Tentu kegiatan ini merupakan upaya kita untuk mengembangkan bakat dari para siswa/i kita. Sebagaimana sesuai dengan program Sustainable Development Goals guna membina dan memberdayakan masyarakat untuk membangun bangsa," katanya.
Selain itu, kata dia, dalam penyelenggaraan ini Binus School bertujuan untuk mengajak setiap siswa/i nya, agar melestarikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal
"Jadi melalui penyelenggaraan drama musikal ini, ada pesan moralnya. Mereka harus mengerti masalah itu dari sekarang, jadi saat dewasa mereka bisa ambil bagian dalam perubahan," ujar dia.
Sementara itu, Ketua Komite Produksi Timun Mas yang juga siswi kelas 11 di BINUS SCHOOL Serpong, Nicole Vashti menambahkan pada penyelenggaraan drama musikal kali ini telah melibatkan lebih dari 100 siswa Binus School Serpong yang juga didukung oleh guru, staf, dan juga orang tua siswa.
"Cerita Timun Mas kami buat menjadi lebih modern dengan memasukan unsur-unsur masa kini, kami juga memasukkan isu seperti penebangan hutan yang perlu mendapatkan perhatian lebih karena berdampak langsung pada kerusakan lingkungan," tuturnya.
Ia menerangkan, untuk produksi pertunjukan Timun Mas dikerjakan seluruhnya oleh siswa/i, mulai dari aktor dan aktris, penata panggung, penata busana, penata lampu, ke penulisan naskah, dan juga musik orchestra yang mengiringi pertunjukan.
Bahkan, lanjutnya, sebagian besar musik yang menjadi pengiring merupakan hasil aransemen dari tim produksi Timun Mas yang dikerjakan sejak akhir tahun 2022 lalu.
"Kami juga mendapatkan banyak dukungan dan arahan dari guru-guru maupun bantuan dari orang tua, dengan banyaknya dukungan yang didapatkan semakin membuat kami bersemangat memberikan penampilan yang berkesan," ungkap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Pertunjukan drama musikal dengan cerita daerah yang dipercaya berasal dari Jawa Tengah itu, menariknya menggunakan bahasa Inggris. Hal ini menjadi sebuah terobosan bagaimana mendekatkan budaya lokal sebagai gaya kekinian kepada generasi yang lebih muda.
Presiden Binus School Education, Michael Wijaya Hadipoespito di Tangerang, Sabtu mengatakan bahwa pertunjukan Timun Mas yang dikemas dengan realitas masa kini tersebut merupakan wujud untuk mengembangkan bakat dan potensi bagi para siswa dan siswi Binus School Education yang tengah dimilikinya.
"Tentu kegiatan ini merupakan upaya kita untuk mengembangkan bakat dari para siswa/i kita. Sebagaimana sesuai dengan program Sustainable Development Goals guna membina dan memberdayakan masyarakat untuk membangun bangsa," katanya.
Selain itu, kata dia, dalam penyelenggaraan ini Binus School bertujuan untuk mengajak setiap siswa/i nya, agar melestarikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal
"Jadi melalui penyelenggaraan drama musikal ini, ada pesan moralnya. Mereka harus mengerti masalah itu dari sekarang, jadi saat dewasa mereka bisa ambil bagian dalam perubahan," ujar dia.
Sementara itu, Ketua Komite Produksi Timun Mas yang juga siswi kelas 11 di BINUS SCHOOL Serpong, Nicole Vashti menambahkan pada penyelenggaraan drama musikal kali ini telah melibatkan lebih dari 100 siswa Binus School Serpong yang juga didukung oleh guru, staf, dan juga orang tua siswa.
"Cerita Timun Mas kami buat menjadi lebih modern dengan memasukan unsur-unsur masa kini, kami juga memasukkan isu seperti penebangan hutan yang perlu mendapatkan perhatian lebih karena berdampak langsung pada kerusakan lingkungan," tuturnya.
Ia menerangkan, untuk produksi pertunjukan Timun Mas dikerjakan seluruhnya oleh siswa/i, mulai dari aktor dan aktris, penata panggung, penata busana, penata lampu, ke penulisan naskah, dan juga musik orchestra yang mengiringi pertunjukan.
Bahkan, lanjutnya, sebagian besar musik yang menjadi pengiring merupakan hasil aransemen dari tim produksi Timun Mas yang dikerjakan sejak akhir tahun 2022 lalu.
"Kami juga mendapatkan banyak dukungan dan arahan dari guru-guru maupun bantuan dari orang tua, dengan banyaknya dukungan yang didapatkan semakin membuat kami bersemangat memberikan penampilan yang berkesan," ungkap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023