Serang (Antara News) - Gubernur  Banten Rano Karno memberikan santunan berupa uang Rp5 juta dan sejumlah kebutuhan pokok kepada keluarga Adrian (5), bocah yang meninggal dunia akibat pernyakit  Hepatitis B.

"Kami sudah menyampaikan santunan tersebut kepada keluarga almarhum, serta ucapan bela sungkawa dari pak gubernur kepada keluarganya," kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Nandy S Mulya di Serang, Selasa.

Nama Adrian dikenal setelah bapaknya, Susanto (28),  nekad melakukan aksi di depan Istana Merdeka menawarkan ginjalnya kepada Presiden Joko Widodo pada November 2015. Aksi tersebut dilakukan Susanto karena terdesak kebutuhan dana untuk operasi anaknya sebesar Rp1,2 miliar.

Adrian mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat,  Selasa (5/1), tepat pukul 09.30 WIB.

Sebelum dibawa ke RSCM, Adrian juga sempat dirawat di RSUD Berkah Pandeglang, kemudian dirujuk ke RSUD Banten hingga dirujuk ke RSCM Jakarta.

"Pak gubernur memberikan perhatian kepada anak tersebut. Santunan ini merupakan bentuk empati dari gubernur tehadap keluarga yang ditinggalkan," kata Nandy.

Bantuan berupa uang duka sebesar Rp5 juta sejumlah kebutuhan bahan pokok (Sembako) tersebut diberikan kepada keluarga Adrian yang tercatat sebagai warga Kampung Kelapa Cagak, Desa Teluklada,   Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang.

"Bantuan berupa uang tunai dan sembako diberikan langsung kepada keluarga setelah prosesi pemakaman Adrian," kata Kepala Seksi Pemberdayaan Fakir Miskin Dinsos Banten Muchammad Bangkit yang menyerahkan bantuan tersebut.

Ia mengatakan, keluarga mengaku ikhlas atas wafatnya Adrian. Susanto mengucapkan terima kasih atas perhatian Gubernur Banten dan bantuan yang diberikan kepada Adrian.

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2016