Presiden Direktur PT Siloam International Hospitals yakni Darjoto Setyawan mengatakan kinerja operasional yang berkelanjutan telah membuka jalan menuju pertumbuhan keuangan yang kuat dan berkelanjutan. 

Ia menuturkan, Siloam membukukan pendapatan sebesar Rp2,01 triliun, EBITDA Rp589 miliar dan laba bersih Rp253 miliar, tertinggi pada kuartal empat 2022 dibandingkan dengan tiga kuartal sebelumnya di tahun yang sama.

"Tumbuh masing-masing sebesar 15,0 persen, 39,8 persen, dan 71,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Darjoto dalam keterangan resminya yang diterima di Tangerang, Rabu.

Baca juga: RS Siloam ajak masyarakat sadar kesehatan ginjal

Ia juga menambahkan, Siloam Hospitals turut melihat pemulihan pendapatan non-COVID. Pada 4Q2022, perseroan membukukan 98 persen pendapatan yang berasal dari base case. Sementara pendapatan dari COVID mencapai level terendah sebesar 2 persen. "Hal ini dibandingkan dengan enam persen pada 4Q2021 dan 35 persen pada 1Q2021," ujarnya.

Pada FY2022, pendapatan tercatat sebesar Rp7,39 triliun, hanya 3,2 persen lebih rendah dibandingkan FY2021. EBITDA dan Laba Bersih pada FY2022 tercatat sebesar Rp1,98 triliun dan Rp710 miliar atau tumbuh 1,1 persen dan 1,5 persen dari tahun sebelumnya.

Kemudian perusahaan mencatat ekspansi EBITDA dan Marjin Laba Bersih pada FY2022. Marjin EBITDA meningkat menjadi 26,8 persen pada FY2022 dari 25,7 persen pada FY2021. 

Marjin Laba Bersih pada FY2022 juga meningkat menjadi 9,6 persen dari 9,2 persen pada FY2021. Posisi arus kas perusahaan tetap sehat dan kuat. "Perseroan membukukan Arus Kas Operasional sebesar Rp1,69 triliun dan Posisi Kas Bersih sebesar Rp1,05 triliun pada akhir FY2022," ujarnya.

Darjoto menuturkan, Siloam terus mencapai efisiensi biaya sepanjang tahun 2022. Biaya material semakin membaik akibat berbagai inisiatif seperti rasionalisasi formula, re-negosiasi, dan perubahan pada patient mix. 

"Hal ini juga dipengaruhi oleh biaya APD dan testing karyawan akibat pandemi. Melalui berbagai inisiatif dalam pengadaan peralatan dan biaya material yang dijalankan selama tahun 2022, Perseoran dapat menghemat hingga Rp800 miliar selama lima tahun ke depan," katanya.

Investasi yang dilakukan perseroan dalam mengembangkan Centers of Excellence yang bernilai tinggi seperti Onkologi, Kardiologi, Neurologi dan Urologi terus menuai hasil dengan meningkatnya jumlah kasus medis non-COVID.

Patient Days pada 4Q2022 tercatat 226.059 hari atau meningkat 30,9 persen dibandingkan 172.688 hari pada periode yang sama tahun lalu. Sementara pada FY2022, Patient Days tercatat 813.676 hari atau tumbuh 13,7 persen dibandingkan FY2021.

Dari sisi volume pasien, Siloam telah melayani 813.676 Pasien Rawat Jalan pada kuartal 4Q2022, atau tumbuh 30,9 persen dari tahun sebelumnya. 

Pasien Rawat Jalan pada FY2022 mencapai lebih dari 3,2 juta pasien atau meningkat 33,9 persen dibandingkan FY2021. "Pertumbuhan Volume Pasien didorong oleh meningkatnya kompleksitas kasus dan jumlah tindakan bedah yang lebih tinggi," kata dia.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023