Sebagai upaya menghentikan kejahatan perdagangan orang pekerja migran Indonesia oleh sindikat penempatan ilegal, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Kamis (16/03), menggencarkan sosialisasi peluang penempatan kerja kepada sejumlah elemen masyarakat yang digelar di Aula Kominfo, Kota Cilegon. 

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, selama tiga tahun terahir sedikitnya 1.800 peti jenazah dipulangkan ke tanah air, dan 3.600 pekerja migran Indonesia lainnya dipulangkan dalam keadaan sakit. 

Sosialisasi peluang kerja di luar negeri dilakukan, agar masyarakat mengetahui tata cara dan jalur bekerja di luar negeri secara resmi. Hal ini penting untuk menghentikan praktek -praktek perdagangan orang dengan menyasar calon pekerja migran Indonesia sebagai korbannya.

Benny mengungkapkan, berdasarkan data dari World Bank, sedikitnya tercatat ada sebanyak 9 juta PMI tercatat bekerja di luar negeri. Namun 4,4 juta diantaranya, 90 persennya terindikasi disalurkan secara ilegal oleh sindikat penempatan kerja ilegal.

Lebih lanjut, Benny menjelaskan penempatan kerja secara ilegal sangat beresiko, karena rawan menjadi korban eksploitasi kekerasan fisik, penyiksaan, kekerasan seksual, eksploitasi jam kerja, pemutusan kerja secara sepihak, hingga diperjualbelikan dari majikan satu ke majikan lainnya.

Selama kurun waktu tiga tahun terakhir, tercatat ada sebanyak 1.800 jenazah dipulangkan ke tanah air. Dan 3.600 pekerja migran Indonesia kembali dalam keadaan sakit yang diantaranya akibat kekerasan.
Rata-rata mereka yang mengalami persoalan tersebut diberangkatkan secara ilegal.

Untuk itu ia berharap, melalui sosialisasi yang dilakukan, BP2MI dapat menghentikan praktek percaloan tenaga kerja ke luar negeri, serta menjadikan masyarakat teredukasi. Sehingga tidak tergiur dengan janji manis sindikat pekerja migran ilegal.

"Tiga tahun terkahir kita lihat hampir 3600 pekerja migran yang kembali dalam keadaan sakit karena masalah termasuk kekerasan,yang meninggal hampir 1800 peti jenazah yang dikembalikan ke Indonesia 90 persen yang sakit dan meninggal itu adalah yang dulu berangkat tidak resmi. Nah ini harus dihentikan kejahatan penempatan dan perdagangan orang harus dihentikan. tentu ini tidak hanya bisa dilakukan oleh BP2MI. Yang penting sekarang kerja-kerja kolaboratif," kata Benny.


Sementara itu, untuk memfasilitasi peningkatan keterampilan kerja, Pemerintah Kota Cilegon telah menyiapkan Balai Latihan Kerja dan kedepannya juga akan menyiapkan pusat pelatihan bahasa melalui UPTD BLK Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon. Langkah ini, untuk menunjang kompetensi pekerja migran Indonesia yang akan diberangkatkan.

"Dengan kita sudah mou, pelatihan nanti semuanya dari pusat. Dibantu hanya seleksi terlebih dahulu bahasa dan yang lainnya," jelas nya.

Selain menggelar sosialisasi, dalam kesempatan itu BP2MI juga mengadakan kegiatan bazar UMKM yang diikuti para pekerja migran Indonesia binaan BP2MI yang telah purna. Dalam rangka mensupport para purna pekerja migran Indonesia, agar bisa berkembang dan bertahan membangun perekonomian nya sekembalinya di tanah air usai bekerja dari luar negeri.

Pewarta: Susmiatun Hayati

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023