Tim gabungan dari Pemerintah Kota Tangerang, Polres Metro Tangerang, BPOM Banten, dan Balai Karantina Ikan melakukan inspeksi mendadak pengawasan keamanan pangan di pasar menjelang Ramadhan dengan hasil menemukan 12 sampel pangan positif tercemar bahan berbahaya.

"Dari 363 sampel pangan yang diambil, terhitung 96,69 persen pangan dinyatakan aman, lalu 12 sampel positif terdiri dari empat pangan tercemar formalin, seperti mi kuning dan tahu cokelat, tiga produk pangan segar tercemar pestisida, dan tiga produk kemasan kedaluwarsa," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang Muhdoron di Pasar Anyar Tangerang Kamis.

Baca juga: 53 Perusahaan Farmasi Didesak Uji Ulang, Hanya 2 Diumumkan BPOM

Dia menjelaskan sampel yang diambil di antaranya peternakan, perikanan, pertanian, pangan olahan dan kemasan label.

Ia menjelaskan inspeksi untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat selaku konsumen pangan dan memberikan pesan pada pedagang untuk selalu menaati proses produksi serta penjualan produk pangan yang terbaik bagi konsumen.

"Terkait produk yang ditemukan positif, petugas gabungan akan bertindak melakukan wawancara pedagang, sebagai langkah penelusuran datangnya atau asal muasalnya produk tersebut sehingga dapat distop atau ditangani sesuai alurnya," kata dia.

Oleh karena permintaan konsumen meningkat saat Ramadhan, DKP bersama petugas gabungan di daerah itu akan meningkatkan pengawasan di pasar.

Ia juga mengimbau masyarakat lebih jeli dan berhati-hati saat berbelanja produk pangan.

"Di luar pengawasan bulan Ramadhan, DKP bersama tim gabungan juga menggelar pengawasan secara berkala. Pembinaan pedagang juga dilakukan, dalam hal ini semua pihak harus berperan. Pengawasan oleh pemerintah, pedagang yang lebih berkomitmen berjualan produk, dan konsumen lebih berhati-hati dalam berbelanja," ujarnya.

Pewarta: Achmad Irfan

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023