Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyebut pembangunan flyover Cisauk akan dapat mengatasi persoalan kemacetan yang kerap terjadi di kawasan ini.

"Kami akan terus berupaya mengurangi tingkat kemacetan di Kabupaten Tangerang. Tujuannya untuk memberikan kenyamanan, keamanan dan keselamatan bagi pengguna jalan," kata Zaki dalam keterangan tertulis, Kamis.

Zaki menjelaskan apabila lalulintas di Kabupaten Tangerang bisa dibuat lancar maka biaya transportasi dapat ditekan yang pada akhirnya membuat ekonomi masyarakat kian membaik. 

Zaki menegaskan perbaikan ruas-ruas jalan yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat selama dua tahun ini tertunda pembangunannya, dan saat ini sedang dituntaskan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang secara bertahap.

"Program-program pembangunan jalan dan lainnya yang saat ini sedang dan sudah mulai pelaksanaan pekerjaan fisik awalnya. Insya Allah di tahun 2023 semua akan selesai pada waktunya," ucap Zaki memastikan.

Salah satu proyek yang menjadi prioritas adalah pembangunan Flyover Cisauk yang merupakan bagian dari RPJMD 2019-2023 Kabupaten Tangerang. 

Direncanakan proyek flyover ini akan rampung pada awal September 2023 serta bisa segera dilakukan uji coba dan peresmian.

"Saya berharap masyarakat Cisauk, Pagedangan dan sekitarnya bisa ikut mendukung percepatan program pembangunan flyover Cisauk ini. Kami mohon maaf karena mungkin nanti akan ada kemacetan-kemacetan pada saat pelaksanaan pembangunan jembatan ataupun flyover ini," ujar Zaki.

Pembangunan Flyover Cisauk ini bukan tanpa alasan. Zaki membenarkan bahwa terobosan proyek flyover ini membutuhkan energi besar, termasuk koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan khususnya PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk membebaskan lahan mereka yang berada di kawasan Flyover Cisauk. 

"Saya melakukan koordinasi langsung dengan Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan pihak KAI. Saya tangani langsung dengan tujuan agar pembangunan flyover ini cepat selesai," ujarnya. 

Zaki mengakui bahwa sebelum membangun Flyover Cisauk sudah ‘merasakan’ kemacetan di kawasan tersebut. 

“Saya coba lewat sana, dan memang kasihan masyarakat pemakai jalan, sehingga kita putuskan membangun pakai uang APBD,” kata Zaki sambil berharap agar segera selesai dan bisa dimanfaatkan publik. 

Pembangunan Flyover Cisauk yang diperuntukkan untuk masyarakat ini membuat Bupati Zaki berani mengambil langkah terobosan, yakni menggunakan dana APBD untuk pembangunannya. 

“Kita berani investasi untuk masyarakat termasuk membangun flyover. Kita membangun flyover pertama di Indonesia yang dibangun oleh APBD yang lain kan APBN," kata Zaki.

Secara detil, alokasi anggaran pembangunan dan pengadaan tanah untuk Flyover Cisauk sekitar Rp 200 miliar dengan masa pelaksanaan 395 hari kerja. Flyover tersebut diketahui memiliki panjang 1,09 kilometer (km) dimana panjang jembatan 525 meter, dengan dua lajur masing-masing memiliki lebar 5,5 meter.

Saat ini, pembangunan flyover Cisauk masih berlangsung dan ditargetkan rampung pada kuartal keempat 2023. "Pembangunan ini diproyeksikan akan selesai pada September 2023 mendatang. Saya mengajak masyarakat agar menjaga dan merawat setelah flyover Cisauk jika selesai dibangun karena sangat penting sebagai transportasi dan memperlancar mobilitas masyarakat,” tandas Bupati Zaki.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Iwan Firmansyah mengatakan bahwa penggunaan APBD untuk pembangunan daerah merupakan langkah yang sangat berani dari Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. Pasalnya, hal ini tidak semua daerah melakukannya, karena memang membutuhkan anggaran yang besar. 

“Ini merupakan langkah terobosan Bupati Tangerang yang terbilang berani karena keputusan ini tidak mudah dan perlu keberanian,” ujarnya.

Iwan menyatakan bahwa Dinas Bina Marga Sumber Daya Alam (DBMSDA) Kabupaten Tangerang sangat serius melakukan pembangunan Flyover Cisauk. Penyelesaian pembangunan flyover tersebut tidak hanya jaringan jalannya saja, tetapi juga pedestriannya. Saat ini telah dibuat jalan-jalan frontage (samping). Progres pembangunan hingga 22 Desember 2022 sudah mencapai 17,9%.

"Kami mohon masyarakat bersabar dan mohon maaf atas kemacetan serta ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat (proses) pembangunannya," pungkas Iwan.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023