Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Khusus Batam didukung PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi anggotanya untuk menjawab peluang pulihnya sektor pariwisata.
Kegiatanini bertujuan meningkatkan wawasan dan pemahaman SDM anggota REI sehingga menghasilkan produk properti yang lebih baik.
"Batam menghadapi tantangan dan banyak peluang. Begitu Batam dibuka untuk turis, investasi asing ikut masuk karena yakin dengan adanya kemudahan aturan di Batam," kata Ketua Dewan Pengurus Daerah REI Khusus Batam, Achyar Arfan, disela penyelenggaraan kursus singkat peningkatan SDM dan kinerja perusahaan di Batam, Sabtu.
Menurut Achyar, ketersediaan infrastruktur di Kota Batam mengungguli daerah-daerah lainnya. Hal ini tentunya berdampak positif terhadap minat investasi.
"Kepala Badan Pengelola (BP) Batam sudah menjalin kontrak peningkatan kapasitas penumpang Bandar Udara Internasional Hang Nadim menjadi 30 juta per tahun dari saat ini hanya 6 juta per tahun. Pelabuhan juga akan direnovasi dan penambahan bangunan terminal penumpang," ujarnya.
Achyar berharap dengan pelaksanaan pelatihan ini para pelaku properti anggota REI Batam bisa meningkatkan wawasan, informasi dan skill sumber daya manusia (SDM).
"Kursus singkat ini dapat menjembatani peningkatan kapasitas SDM perusahaan anggota REI sehingga menghasilkan produk properti yang lebih baik. Kita harus terus berbenah diri, utamanya dalam menghadapi tantangan bisnis properti di masa mendatang," tukasnya.
Ketua Badan Diklat REI, Priyanto mengatakan, pelatihan merupakan bagian dari tanggung jawab REI untuk meningkatkan profesionalisme anggotanya. Pelatihan ini merupakan upaya untuk mencetak developer yang lebih tangguh. "Jika tidak tangguh, para developer akan dengan mudah berguguran. Kita ingin terus meningkatkan dan mengembangkan sikap tangguh pelaku usaha properti," ujarnya.
Priyanto juga menyoroti, dalam tiga tahun terakhir harga rumah bersubsidi belum bergerak. Padahal, indeks kemahalan konstruksi (IKK) terus terkerek naik seiring laju inflasi. Belum lagi adanya kenaikan tingkat bunga pinjaman bank sentral yang mendorong perbankan untuk menaikkan tingkat bunga pinjamannya.
"Beberapa tahun terakhir harga rumah bersubsidi tidak mengalami perubahan. Jika para developer tidak tangguh menghadapi situasi ini, tentu akan banyak yang bertumbangan," tukas Priyanto.
Dalam upaya menumbuhkan sikap tangguh, imbuh Priyanto, ada tiga aspek yang perlu menjadi fokus perhatian para pelaku usaha. Pertama, bagaimana meningkatkan pengetahuan tentang bisnis. Kedua, menggali peluang yang ada. Ketiga, adalah meningkatkan motivasi diri.
"Pelatihan selama dua hari, Jumat - Sabtu, 10 - 11 Februari 2023, pemateri adalah mereka yang sudah jatuh bangun dalam menjalankan serta membangun usaha realestat dan properti. Dengan kehadiran para profesional di bidangnya masing-masing, peserta pelatihan bisa menggali wawasan yang lebih mendalam tentang bidang usaha properti," tuturnya.
Diklat REI Batam kali ini juga diisi materi tentang kepemilikan properti bagi warga negara asing (WNA) serta digital marketing.
“Pasar properti untuk WNA di Batam relatif besar karena wilayah kita yang berhadapan langsung dengan negara lain. Sedangkan digital marketing penting mengingat perkembangan dunia pemasaran properti yang sangat dinamis,” lanjut Achyar.
Kepala Kantor Regional IV PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Muhammad Amin Sholeh mengungkapkan, kinerja pembiayaan kredit perumahan banyak terserap oleh anggota REI.
"Dukungan REI terhadap pertumbuhan kinerja Bank BTN luar biasa besar," tuturnya.
Realisasi penyaluran KPR subsidi di seluruh Kantor Regional IV Bank BTN sepanjang tahun 2022 mencapai 30 ribu unit. Rinciannya, sebanyak 26 ribu unit KPR subsidi konvensional dan sisanya sebanyak 6 ribu unit KPR syariah. "Target tahun ini secara nasional sekitar 230 ribu unit rumah. Saya harap tahun ini bisa lebih naik lagi," ucap Amin.
Lebih jauh Amin menjelaskan, dalam pelatihan kali ini perwakilan Bank BTN konvensional dan BTN Syariah akan memberikan metode perhitungan terkait pengajuan kredit modal kerja di Bank BTN.
"Semoga acara ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Saya berharap kerja sama REI dan Bank BTN akan terus berlanjut di masa mendatang," tuturnya.
Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPP REI) Hari Ganie mengutarakan, kegiatan pelatihan bagi pengembang REI Batam tidak dapat terlaksana tanpa adanya dukungan Bank BTN.
"Kami mengapresiasi dan terima kasih atas dukungan Bank BTN. Di era kompetisi yang semakin berat, kita sangat fokus pada peningkatan kualitas SDM pengembang anggota REI. Ini merupakan kunci dalam upaya memenangkan persaingan industri properti," bebernya.
Hari Ganie menuturkan, DPP REI sangat paham pentingnya perbaikan kualitas SDM anggota REI. Hal ini terbukti bahwa dalam waktu bersamaan, DPP REI menyelenggarakan dua agenda kegiatan terkait pengembangan SDM pelaku usaha properti.
"Saat ini di Batam kita menjalankan agenda pelatihan. Sedangkan, di waktu yang bersamaan, di Lampung kita juga menyelenggarakan sertifikasi kompetensi terhadap SDM perusahaan anggota REI," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Kegiatanini bertujuan meningkatkan wawasan dan pemahaman SDM anggota REI sehingga menghasilkan produk properti yang lebih baik.
"Batam menghadapi tantangan dan banyak peluang. Begitu Batam dibuka untuk turis, investasi asing ikut masuk karena yakin dengan adanya kemudahan aturan di Batam," kata Ketua Dewan Pengurus Daerah REI Khusus Batam, Achyar Arfan, disela penyelenggaraan kursus singkat peningkatan SDM dan kinerja perusahaan di Batam, Sabtu.
Menurut Achyar, ketersediaan infrastruktur di Kota Batam mengungguli daerah-daerah lainnya. Hal ini tentunya berdampak positif terhadap minat investasi.
"Kepala Badan Pengelola (BP) Batam sudah menjalin kontrak peningkatan kapasitas penumpang Bandar Udara Internasional Hang Nadim menjadi 30 juta per tahun dari saat ini hanya 6 juta per tahun. Pelabuhan juga akan direnovasi dan penambahan bangunan terminal penumpang," ujarnya.
Achyar berharap dengan pelaksanaan pelatihan ini para pelaku properti anggota REI Batam bisa meningkatkan wawasan, informasi dan skill sumber daya manusia (SDM).
"Kursus singkat ini dapat menjembatani peningkatan kapasitas SDM perusahaan anggota REI sehingga menghasilkan produk properti yang lebih baik. Kita harus terus berbenah diri, utamanya dalam menghadapi tantangan bisnis properti di masa mendatang," tukasnya.
Ketua Badan Diklat REI, Priyanto mengatakan, pelatihan merupakan bagian dari tanggung jawab REI untuk meningkatkan profesionalisme anggotanya. Pelatihan ini merupakan upaya untuk mencetak developer yang lebih tangguh. "Jika tidak tangguh, para developer akan dengan mudah berguguran. Kita ingin terus meningkatkan dan mengembangkan sikap tangguh pelaku usaha properti," ujarnya.
Priyanto juga menyoroti, dalam tiga tahun terakhir harga rumah bersubsidi belum bergerak. Padahal, indeks kemahalan konstruksi (IKK) terus terkerek naik seiring laju inflasi. Belum lagi adanya kenaikan tingkat bunga pinjaman bank sentral yang mendorong perbankan untuk menaikkan tingkat bunga pinjamannya.
"Beberapa tahun terakhir harga rumah bersubsidi tidak mengalami perubahan. Jika para developer tidak tangguh menghadapi situasi ini, tentu akan banyak yang bertumbangan," tukas Priyanto.
Dalam upaya menumbuhkan sikap tangguh, imbuh Priyanto, ada tiga aspek yang perlu menjadi fokus perhatian para pelaku usaha. Pertama, bagaimana meningkatkan pengetahuan tentang bisnis. Kedua, menggali peluang yang ada. Ketiga, adalah meningkatkan motivasi diri.
"Pelatihan selama dua hari, Jumat - Sabtu, 10 - 11 Februari 2023, pemateri adalah mereka yang sudah jatuh bangun dalam menjalankan serta membangun usaha realestat dan properti. Dengan kehadiran para profesional di bidangnya masing-masing, peserta pelatihan bisa menggali wawasan yang lebih mendalam tentang bidang usaha properti," tuturnya.
Diklat REI Batam kali ini juga diisi materi tentang kepemilikan properti bagi warga negara asing (WNA) serta digital marketing.
“Pasar properti untuk WNA di Batam relatif besar karena wilayah kita yang berhadapan langsung dengan negara lain. Sedangkan digital marketing penting mengingat perkembangan dunia pemasaran properti yang sangat dinamis,” lanjut Achyar.
Kepala Kantor Regional IV PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Muhammad Amin Sholeh mengungkapkan, kinerja pembiayaan kredit perumahan banyak terserap oleh anggota REI.
"Dukungan REI terhadap pertumbuhan kinerja Bank BTN luar biasa besar," tuturnya.
Realisasi penyaluran KPR subsidi di seluruh Kantor Regional IV Bank BTN sepanjang tahun 2022 mencapai 30 ribu unit. Rinciannya, sebanyak 26 ribu unit KPR subsidi konvensional dan sisanya sebanyak 6 ribu unit KPR syariah. "Target tahun ini secara nasional sekitar 230 ribu unit rumah. Saya harap tahun ini bisa lebih naik lagi," ucap Amin.
Lebih jauh Amin menjelaskan, dalam pelatihan kali ini perwakilan Bank BTN konvensional dan BTN Syariah akan memberikan metode perhitungan terkait pengajuan kredit modal kerja di Bank BTN.
"Semoga acara ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Saya berharap kerja sama REI dan Bank BTN akan terus berlanjut di masa mendatang," tuturnya.
Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPP REI) Hari Ganie mengutarakan, kegiatan pelatihan bagi pengembang REI Batam tidak dapat terlaksana tanpa adanya dukungan Bank BTN.
"Kami mengapresiasi dan terima kasih atas dukungan Bank BTN. Di era kompetisi yang semakin berat, kita sangat fokus pada peningkatan kualitas SDM pengembang anggota REI. Ini merupakan kunci dalam upaya memenangkan persaingan industri properti," bebernya.
Hari Ganie menuturkan, DPP REI sangat paham pentingnya perbaikan kualitas SDM anggota REI. Hal ini terbukti bahwa dalam waktu bersamaan, DPP REI menyelenggarakan dua agenda kegiatan terkait pengembangan SDM pelaku usaha properti.
"Saat ini di Batam kita menjalankan agenda pelatihan. Sedangkan, di waktu yang bersamaan, di Lampung kita juga menyelenggarakan sertifikasi kompetensi terhadap SDM perusahaan anggota REI," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023