Jenazah seorang pekerja migran asal Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, yang meninggal dunia di Arab Saudi sudah dipulangkan pada Minggu (5/2).
Pelaksana Tugas Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Banten Darma Saputra di Tangerang, Senin, mengatakan bahwa jenazah pekerja yang bernama Jumhanah (42) itu sudah diserahkan kepada keluarganya.
Baca juga: Pemkab Tangerang buka layanan aktivasi SPPT PBB mulai 13 Februari 2023
Menurut dia, jenazah Jumhanah tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (5/2) pukul 17.30 WIB dan sampai di rumah keluarganya di Kecamatan Gunung Kaler sekitar pukul 21.00 WIB.
Ia menyampaikan bahwa Jumhanah dilaporkan meninggal karena penyakit yang dia derita selama bekerja di Arab Saudi.
"Beliau meninggal karena sakit masalah pada usus buntu," katanya.
Menurut dia, Jumhanah bekerja sebagai asisten rumah tangga di Arab Saudi tanpa melalui prosedur resmi sehingga tidak tercatat sebagai pekerja migran Indonesia di negara tersebut.
Dia menekankan pentingnya pekerja migran menjalani prosedur resmi untuk bekerja di luar negeri. "Ketika kita bekerja secara prosedural atau resmi kita dipastikan kesehatannya dan asuransinya," kata dia.
Ia juga mengatakan bahwa (BP3MI) Banten sedang mengurus pemulangan jenazah satu pekerja migran lain yang bernama Ene Ensih dari Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten Tangerang.
"Saat ini masih menunggu proses pemeriksaan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Pelaksana Tugas Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Banten Darma Saputra di Tangerang, Senin, mengatakan bahwa jenazah pekerja yang bernama Jumhanah (42) itu sudah diserahkan kepada keluarganya.
Baca juga: Pemkab Tangerang buka layanan aktivasi SPPT PBB mulai 13 Februari 2023
Menurut dia, jenazah Jumhanah tiba di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (5/2) pukul 17.30 WIB dan sampai di rumah keluarganya di Kecamatan Gunung Kaler sekitar pukul 21.00 WIB.
Ia menyampaikan bahwa Jumhanah dilaporkan meninggal karena penyakit yang dia derita selama bekerja di Arab Saudi.
"Beliau meninggal karena sakit masalah pada usus buntu," katanya.
Menurut dia, Jumhanah bekerja sebagai asisten rumah tangga di Arab Saudi tanpa melalui prosedur resmi sehingga tidak tercatat sebagai pekerja migran Indonesia di negara tersebut.
Dia menekankan pentingnya pekerja migran menjalani prosedur resmi untuk bekerja di luar negeri. "Ketika kita bekerja secara prosedural atau resmi kita dipastikan kesehatannya dan asuransinya," kata dia.
Ia juga mengatakan bahwa (BP3MI) Banten sedang mengurus pemulangan jenazah satu pekerja migran lain yang bernama Ene Ensih dari Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten Tangerang.
"Saat ini masih menunggu proses pemeriksaan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023