Serang (Antara News) - Tokoh masyarakat Provinsi Banten meminta Pemerintah Provinsi Banten mengabadikan nama-nama tokoh pendiri pembentukan Provinsi Banten yang sudah meninggal dunia, untuk nama jalan ataupun gedung di Banten.

"Dalam menghormati para pendiri Provinsi Banten, pemerintah perlu memberikan apresiasi dalam bentuk mengabadikan nama tokoh pendiri dipakai nama jalan atau nama gedung," kata tokoh masyarakat Banten H Irsjad Djuwaeli saat memberikan sambutan sebagai tokoh Banten pada peringatan hari jadi Provinsi Banten ke-15 di Serang, Minggu.

Irsjad mengatakan, diantara para tokoh pendiri pembentukan provinsi Banten tersebut seperti Hasan Sochib, Sanuri Almaris, Uwes Qorni, Rahmatullah Sidiq, Uu Mangkusassmita, Sagaf Usman, Djoko Munandar dan sejumlah tokoh lainnya.

Ia juga meminta Pemerintah Provinsi Banten membangun monumen perjuangan Provinsi Banten serta membuat pakaian khas daerah Banten. Selain itu, Pemerintah Provinsi Banten juga diminta memberikan kesempatan bagi putra daerah untuk berkiprah dalam posisi strategis demi kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Banten.

Menurutnya, apa yang sudah dicapai selama 15 tahun Provinsi Banten berdiri, masih belum optimal terutama dalam kaitan pembangunan di bidang infrastruktur, pendidikan, serta masih tingginya angka kemiskinan dan pengangguran. Selain itu, permasalahan lainnya yakni penyelesaian laporan keuangan yang dua kali berturut-turut memperoleh opini "Disclaimer" serta penuntasan persoalan korupsi.

"Meskipun masih banyak kelemahan dan kekurangan,  selama 15 tahun Banten juga memiliki kemajuan yang harus terus ditingkatkan. Kinerja pemerintah yang tinggi merupakan sumber untuk membuat kemajuan,'katanya.

Sementara itu Gubernur Banten Rano Karno mengatakan, selama kurun waktu 15 tahun, secara umum pembangunan di Provinsi Banten menunjukkan tingkat kemajuan yang telah berhasil dicapai. Kemajuan tersebut diantaranya pendapatan asli daerah  dari tahun ke tahun terus meningkat secara signifikan dimana pada tahun 2001 pendapatan asli daerah Provinsi Banten sebesar Rp212,39 miliar dan APBD Rp490,36 miliar, hingga pada perubahan APBD tahun anggaran 2015 yang telah disetujui bersama DPRD, pendapatan asli daerah meningkat menjadi Rp5,06 triliun dan APBD Rp9,27 triliun.

"Sejalan dengan peningkatan APBD, tentunya memperbesar kemampuan kita untuk peningkatan pelayanan masyarakat yang semakin membaik, kemajuan di bidang pendidikan, kesehatan, sosial-budaya, ekonomi, politik, infrastruktur wilayah dan kawasan, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta reformasi birokrasi," kata Rano Karno.

Sementara terkait dengan usulan untuk penamaan jalan sebagai bentuk penghargaan bagi para tokoh pendiri Banten, ia mengaku setuju dan sudah menjadi pemikiran Pemprov Banten. Namun demikian, Pemprov Banten juga membutuhkan arahan dari para tokoh yang masih ada untuk penetapan nama-nama tokoh pendiri yang bisa diabadikan menjadi nama jalan dan nama bangunan.

"Tentu kami sangat setuju dengan usulan tadi. Hanya saja perlu adanya tim termasuk para tokoh untuk memutuskannya siapa-siapa saja yang layak namanya diabadikan itu," kata Rano Karno usai paripurna istimewa hari jadi Provinsi Banten ke-15 tahun tersebut.

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015