Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten melibatkan mantri desa untuk menangani peternakan akibat kekurangan tenaga penyuluh peternakan, guna mendukung swasembada daging dan peningkatan ekonomi masyarakat.
 
"Kita sekarang memiliki tenaga penyuluh ternak sebanyak lima orang dengan melayani di 28 kecamatan, bahkan tahun depan satu orang pensiun sehingga terancam kelangkaan penyuluh," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar di Lebak, Senin. 

Baca juga: BPBD Lebak ingatkan warga agar waspadai hujan dini hari
 
Pemerintah Kabupaten Lebak menjalin kerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Bogor untuk memenuhi kekurangan tenaga penyuluh itu.
 
Dimana kerja sama itu, nantinya semua mantri desa akan diberikan pelatihan bimbingan teknis (bimtek) keterampilan untuk penanganan ternak besar dan ternak kecil agar tumbuh dan berkembang di masyarakat. 
 
Mereka mantri desa tersebut dapat mengubah perilaku ketrampilan dan sikap (PKS) kelompok ternak, sehingga dapat mengembangkan usaha peternakan menjadi andalan ekonomi masyarakat. 
 
Selama ini, kata dia, wilayah Kabupaten Lebak sangat luas dan cocok dijadikan daerah sentra penghasil peternakan dan bisa memenuhi permintaan pasar. 
 
Prosfek usaha ternak hewan di daerah ini cukup menjanjikan peningkatan ekonomi masyarakat, karena permintaan pasar cenderung meningkat. 
 
Saat ini, kata dia,jumlah populasi kerbau sebanyak 13 ribu ekor lebih, sapi 3.000 ekor, domba 62.107 ekor, ambing 36.217 ekor dan unggas tiga juta ekor. 
 
Karena itu, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya berinovasi kekurangan tenaga penyuluh peternak dapat dioptimalkan mantri desa. 
 
"Kita berharap mantri desa yang sudah mengikuti peserta bimtek dan pelatihan ketrampilan peternakan dapat mentransfer ilmunya kepada 130 kelompok ternak,"kata Rahmat. 
 
Ia mengatakan, untuk meningkatkan populasi peternakan besar seperti kerbau dan sapi kini menerapkan rekayasa teknologi inseminasi buatan ( IB) di sejumlah kecamatan. 
 
Penerapan teknologi IB dinilai lebih efektif untuk meningkatkan jumlah populasi peternakan, sehingga dapat mewujudkan swasembada daging. 
 
Saat ini, pemerintah daerah akan melakukan intervensi dengan kerja sama kelompok peternak dengan UPTD Pembibitan Kerbau dan Sapi Bojongleles. 
 
"Kami berharap kerja sama kelompok ternak dengan UPTD Pembibitan itu dapat menambah populasi ternak besar dan bisa mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat," ujarnya menjelaskan. 
 
Sementara itu, Ketua Kelompok Ternak Kerbau di Cibadak Kabupaten Lebak Yasin mengatakan pihaknya berharap pemerintah daerah dapat merekrut tenaga penyuluh peternak dari mantri desa. 
 
"Kami meyakini kompetensi mantri desa mampu melakukan pembinaan dan penyuluhan teknologi peternak," katanya. 
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023