Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie meminta seluruh organisasi perangkat daerah setempat meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi stunting setelah berhasil menurunkan angka prevelensi dari 19,9 persen menjadi sembilan persen.
Ia menuturkan kolaborasi dan sinergi harus terus ditingkatkan di seluruh perangkat daerah bersama masyarakat dengan melaksanakan langkah nyata untuk menekan dan menurunkan angka stunting.
“Alhamdulillah angka stunting kita turun, ini berkat kerja keras semua pihak. Tetapi, kita tidak boleh berpuas diri. Permasalahan stunting masih jadi PR kita bersama,” kata dia dalam keterangan diterima di Tangerang, Kamis.
Berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, angka stunting di Kota Tangerang Selatan turun drastis dan menjadi yang terendah se-Provinsi Banten.
Ia mengapresiasi seluruh pihak atas kerja keras dalam menekan angka prevalensi stunting.
Tetapi, ia menekankan seluruh perangkat daerah tidak cepat puas atas hasil ini.
Menurut dia, keberhasilan ini justru menjadi pemacu semangat untuk terus menurunkan bahkan menghilangkan kasus stunting di Tangerang Selatan.
“Mulai dari identifikasi kembali sebaran stunting dan ketersediaan program dan kendalanya, Menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi stunting, rembuk stunting, hingga review kinerja pelaksanaan program dan kegiatan terkait penurunan stunting selama satu tahun terakhir,” katanya.
Selain itu, terkait kepastian hukum bagi kelurahan untuk menjalankan peran dan kewenangan serta memastikan tersedia dan berfungsi kader yang membantu pemerintah dalam kaitannya intervensi gizi terintegrasi.
“Dan jangan lupakan soal pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan publikasi angka stunting,” katanya.
Selan itu, pelaksanaan pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting, pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri, dan melaksanakan program Ngider Sehat untuk mendekatkan upaya promotif, preventif, dan kuratif kepada masyarakat.
“Masalah stunting ini menjadi masalah serius bagi kita dan menjadi investasi SDM menyongsong Indonesia emas tahun 2045, oleh karenanya langkah-langkah yang kami lakukan juga harus optimal dan terukur,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023
Ia menuturkan kolaborasi dan sinergi harus terus ditingkatkan di seluruh perangkat daerah bersama masyarakat dengan melaksanakan langkah nyata untuk menekan dan menurunkan angka stunting.
“Alhamdulillah angka stunting kita turun, ini berkat kerja keras semua pihak. Tetapi, kita tidak boleh berpuas diri. Permasalahan stunting masih jadi PR kita bersama,” kata dia dalam keterangan diterima di Tangerang, Kamis.
Berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, angka stunting di Kota Tangerang Selatan turun drastis dan menjadi yang terendah se-Provinsi Banten.
Ia mengapresiasi seluruh pihak atas kerja keras dalam menekan angka prevalensi stunting.
Tetapi, ia menekankan seluruh perangkat daerah tidak cepat puas atas hasil ini.
Menurut dia, keberhasilan ini justru menjadi pemacu semangat untuk terus menurunkan bahkan menghilangkan kasus stunting di Tangerang Selatan.
“Mulai dari identifikasi kembali sebaran stunting dan ketersediaan program dan kendalanya, Menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi stunting, rembuk stunting, hingga review kinerja pelaksanaan program dan kegiatan terkait penurunan stunting selama satu tahun terakhir,” katanya.
Selain itu, terkait kepastian hukum bagi kelurahan untuk menjalankan peran dan kewenangan serta memastikan tersedia dan berfungsi kader yang membantu pemerintah dalam kaitannya intervensi gizi terintegrasi.
“Dan jangan lupakan soal pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan publikasi angka stunting,” katanya.
Selan itu, pelaksanaan pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting, pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri, dan melaksanakan program Ngider Sehat untuk mendekatkan upaya promotif, preventif, dan kuratif kepada masyarakat.
“Masalah stunting ini menjadi masalah serius bagi kita dan menjadi investasi SDM menyongsong Indonesia emas tahun 2045, oleh karenanya langkah-langkah yang kami lakukan juga harus optimal dan terukur,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2023