Serang (Antara News) - Gubernur Banten Rano Karno mengajak orang tua untuk menghindari berbagai kekerasan terhadap anak, termasuk memanjakan anak dengan segala fasilitas yang membuat anak menjadi individualistis pada Peringatan Hari Anak Nasional.

"Barangkali kita memahami kekerasan pada anak adalah dalam bentuk fisik, tetapi kalau kita membiarkan anak anak kita menyaksikan televisi di kamar masing masing itu adalah orang tua mengawali kekerasan terhadap anak. Ini adalah bagian dari kekerasan yang kita berikan kepada anak, sehingga menjadikan anak hidup individualistis atau menyendiri," kata Gubernur Banten Rano Karno dalam peringatan Hari Anak Nasional Tingkta Provinsi Banten, di Pendopo Gubernur KP3B Serang, Senin.

Gubernur meminta agar anak-anak jangan terlalu lama menonton tv dan tidak diberikan fasilitas seperti gadget, ipad, laptop dan barang elektronik lainnya, karena fasilitas tersebut akan mengganggu tumbuh kembang anak.

Menurut Gubernur, harus ada komitmen yang sungguh-sungguh dari semua pihak, bukan hanya pemerintah tetapi seluruh element masyarakat, dalam upaya menjauhkan atau menghindari kekerasan terhadap anak.

"Perhatian yang paling kecil adalah dilingkungan keluarga, RT dan RW yang harus selalu menjaga agar kondisi dilingkungannya tidak memberi kesempatan bagi anak-anak untuk berbuat yang tidak seharusnya diperbuat oleh seorang anak-anak," kata Gubernur.

Gubernur Banten juga memberikan penghargaan dan apresiasi kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang mendapatkan penghargaan sebagai kota layak anak kategori pertama dari Kementerian Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak tahun 2015, dan terpilihnya beberapa anak yang berasal dari Banten yang menjadi pengurus Forum Anak Nasional periode 2015-2017.

"Mudah-mudahan ini akan memacu daerah lainnya untuk lebih meningkatkan pelayanan dan perlindungan kepada anak-anak didaerahnya masing-masing." katanya.

Dalam peringatan hari anak nasional tingkat Provinsi Banten tersebut, turut dibacakan 8 (delapan ) pesan atau ikrar anak Banten yang dibacakan oleh perwakilan anak-anak Banten. Ikrar anak Banten tersebut diantaranya anak Banten ingin tumbuh dan berkembang dengan layak sesuai dengan masa perkembangan tanpa kekerasan, eksploitasi, serta pelanggaran hak-hak lainya. Kedua, anak Banten ingin memiliki rasa aman, nyaman,dan damai.ketika berada di rumah, sekolah dan bersama teman.

Ketiga, anak Banten ingin mendapatkan pendidikan yang tinggi dan layak serta dilengkapi dengan prasarana yang lengkap, agar tidak tertinggal oleh kemajuan teknologi dan mampu bersaing dengan anak-anak di daerah lain.  Ke-empat, anak Banten ingin belajar dan memperdalam agama dimanapun berada, terutama di sekolah dan di setiap sekolah ingin memiliki sarana ibadah. Kelima, anak Banten ingin jajanan sehat dilingkungan sekitar. 

Ke-enam, anak Banten ingin dijauhkan dan dilindungi dari dampak paparan asap rokok dan bahaya narkotika. Ketujuh anak Banten menginginkan situs internet sehat dan informasi serta tayangan televisi yang ramah anak dan Ke-delapan anak Banten mengiginkan daerah Banten menjadi provinsi yang layak anak.

Dalam peringatan hari anak nasional tersebu, dihadiri Ketua Komisi Nasional  Perlindungan Anak Ariest Merdeka Sirait, Ketua P2TP2A Provinsi Banten Ade Rossi Khaerunisa, Ketua TP PKK Provinsi Banten Dewi Indriarto Rano, dan ratusan anak-anak mulai dari PAUD, SLTP, SLTA, dan Anak Berkebutuhan Khusus.

Pewarta: Mulyana

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015