Pengamat; Guru Ujung Tombak Peningkatan Kualitas Pendidikan

Lebak (Antara News) - Pengamat pendidikan dari Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Abdul Basit mengatakan, guru merupakan ujung tombak peningkatan mutu pendidikan di lembaga sekolah.

"Kami mendorong pemerintah terus meningkatkan kompetensi guru dalam upaya menghadapi era globalisasi dengan ditandai berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Basit saat dihubungi, di Lebak, Rabu.

Sehebat apapun itu kurikulum, apabila guru tersebut tidak memiliki kompetensi ilmu pedagogik dan tidak mengubah kebiasaan tertentu, percuma saja, ujar Pelaksana Pendidikan Guru Agama Kabupaten Lebak itu.

Guru dituntut memiliki kompetensi kependidikan sehubungan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

Iptek dinamis dan terus berkembang, sehingga guru harus mempersiapkan diri untuk peningkatan kualitas pendidikan.

Karena itu, guru harus berhasil meningkatkan mutu pendidikan sebagai ujung tombak di lembaga sekolah.

Selama ini, pendidikan di Tanah Air perlu ditingkatkan mutu dan kualitas guru melalui pelatihan-pelatihan maupun workshop.

Pada otonomi daerah sekarang ini lembaga pendidikan di bawah naungan pemerintah daerah relatif kecil anggaran untuk peningkatan mutu dan kualitas guru.

Bahkan, lebih parah lagi terdapat pemerintah daerah yang tidak mengalokasikan anggaran untuk peningkatan mutu dan kualitas guru.

Dengan demikian, kualitas pendidikan di daerah jauh tertinggal dibandingkan di perkotaan.

Selain itu juga ditambah di berbagai daerah terjadi kekurangan guru, termasuk di Kabupaten Lebak hingga 4.000 orang.

"Kami berharap pemerintah daerah lebih pro aktif lagi mengalokasikan anggaran untuk peningkatan mutu dan kualitas guru melalui pelatihan dan workshop," tambahnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lebak Asep Komar Hidayat mengaku peningkatan kualitas pendidikan di daerah ini relatif kecil karena tidak memiliki dana khusus untuk pelatihan-pelatihan guru.

Pelatihan kualitas guru relatif kecil dilakukan Pemerintah Daerah setiap tahun, sehingga, kata dia, berdampak terhadap lambatnya peningkatan mutu pendidikan.

"Saya kira peningkatan mutu guru harus dialokasikan pendanaan khusus agar guru mengajar di kelas lebih terarah dan profesional," katanya.