Serang (Antara News) - Subsektor tanaman perkebunan rakyat memperlambat kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) Banten bulan Juni yang hanya naik 0,90 persen dibandingkan bulan sebelumnya dari 102,30 menjadi 103,22.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten Eneng Nurcahyati di Serang, Kamis, mengatakan NTP seluruh subsektor pertanian mengalami kenaikan, kecuali subsektor tanaman perkebunan rakyat yang turun 0,77 persen.

Ia menyebutkan subsektor tanaman pangan naik 1,42 persen, subsektor hortikultura 0,88 persen, subsektor peternakan 1,56 persen dan subsektor perikanan naik 0,82 persen.

Kenaikan NTP Juni 2015 disebabkan laju kenaikan indeks harga yang diterima petani (It) sebesar 1,42 persen, lebih cepat daripada kenaikan indeks harga yang dibayarkan petani (Ib) sebesar 0,52 persen.

Ia mengatakan It menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Juni It petani naik 1,42 persen dibandingkan Mei, yaitu dari 119,52 menjadi 121,22. Kenaikan It itu fisebabkan naiknya It subsektor tanaman pangan 2,01 persen, It hortikultura 1,39 persen, It peternakan 1,95 persen dan It perikanan 1,09 persen, sementara It tanaman perkebunan rakyat turun 0,23 persen.

Sementara itu indeks harga yang dibayarkan petani (Ib) baik dari konsumsi rumah tangga (KRT) dan biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) yang dapat dilihat dari fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat pedesaan serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

Ib Juni mengalami kenaikan 0,60 persen yakni dari 118,43 menjadi 119,13 dan indeks BPPBM juga mengalami kenaikan 0,33 persen dari 112,35 menjadi 112,73, kata Eneng.

Ia mengatakan kenaikan Ib itu disebabkan naiknya indeks pada seluruh kelompok BPPBM yaitu kelompok bibit 0,45 persen, kelompok pupuk, obat-obatan dan pakan 0,32 persen, kelompok biaya sewa dan pengeluaran lain 0,42 persen, kelompok transportasi 0,59 persen, keloompok penambahan barang modal 0,09 persen dan kelompok upah buruh naik 0,82 persen.

NTP Banten menempati peringkat tertinggi keenam di Indonesia. Pertama ditempati Bangka Belitung dengan nilai indeks 106,00, diikuti Sulawesi Barat 104,76, Bali 103,93, Sulawesi Selatan 103,57 dan NTB 103,29. Sedangan NTP terendah Sulawesi Utara 94,70 dan Bengkulu 94,43. NTP Nasional tercatat 100,52.

Pewarta: Ridwan

Editor : Ganet Dirgantara


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2015