Direktur PT ATN Indonesia Mineral, Alman susmanto mengatakan, pihaknya menjajaki kerjasama global dengan sejumlah perusahaan untuk membangun pabrik nikel kelas satu sebagai bahan utama baterai kendaraan listrik.

"PT. ATN Indonesia Mineral Pada hari Selasa, 29 November 2022 telah menandatangani bersama Memorandum of Understanding (Mou) dengan mitra perusahaan yakni GS Engineering & Construction Corp., STX Corporation," kata Alman Susmanto, Kamis (1/12/2022).

"Serta Monolith Co., Ltd., yang akan menjadi dasar untuk membangun dan mengoperasikan Pabrik Nikel berdasarkan terobosan technology(“MACH”) lisensi milik Monolith Co., Ltd," lanjutnya.

Alman menambahkan, melihat perkembangan pabrik-pabrik yang telah ada di beberapa daerah di Indonesia termasuk di Sulawesi Tenggara, selama ini lebih banyak hanya mengolah nikel menjadi nickel pig iron dan ferronickel yang kemudian diturunkan menjadi stainless stell dll.

Sementara itu, pabrik pengolahan nikel bernilai tinggi seperti mixed hydroxide precipitate (MHP) atau mixed sulphide precipitate (MSP) yang digunakan untuk menjadi prekursor atau katoda yang akhirnya menjadi baterai kendaraan listrik, yang mana masih belum banyak berdiri di Indonesia.

"Setelah sekian lama melakukan studi dari teknologi pengolahan nikel yang ada, PT. ATN Indonesaia Mineral akhirnya memilih akan membangun dan mengoperasikan Pabrik Pengolahan Nikel berdasarkan terobosan technology Monolith Co., Ltd., Monolith Advanced Clean Hydrometallurgy  (“MACH”) untuk memproduksi produk-produk bernilai tinggi seperti Nickel Hydroxide, Crude Fe-Ni, Magnesium Oxide, Silica dll, melalui teknologi ramah lingkungan, tanpa terak, tanpa limbah cairan yang keluar, Teknologi yang sangat aman dari sisi ekologi. dengan tidak menggunakan tekanan tinggi, dll. Dari segi ekonomi, “CAPEX” dan “OPEX” jauh lebih rendah dari fasilitas peleburan lainnya," ujarnya.

PT.ATN  Indonesia Mineral, sangat sadar dan mendukung program Pemerintah Indonesia yang telah melarang ekspor "mineral non-olahan" untuk mencegah keluarnya sumber daya alam mineral melalui ekspor barang mentah,  dan berharap adanya pengembangan industri lokal. Dimana sejauh ini, Industri Ferronickel, Nickel Pig Iron tumbuh dengan mantap, dan dibeberapa daerah juga telah mulai pabrik pengolahan nikel untuk baterai sekunder, ESS dan sebagainya.

Dengan adanya teknologi ini, sangat selaras dengan harapan  pemerintah untuk mendukung teknologi "biaya rendah, efisiensi tinggi ramah lingkungan" bagi masyarakat Indonesia.

PT. ATN Indonesia Mineral dan rekanan, berencana akan membangun pabriknya di Wilayah Kab. Buton Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan nilai investasi awal sebesar USD 200 Juta. "Kita juga mendapatkan dukungan penuh pemerintah terhadap rencana pembangunan pabrik ini, telah tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Buton Utara, tentang “Persetujuan Investasi” No. 640/882/VIII/2021," pungkasnya

Pewarta: Susmiatun Hayati

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022