Program Teknik Industri Swiss German University (SGU), Alam Sutera, Tangerang menggelar workshop pemeliharaan prediktif untuk menjawab pesatnya perkembangan dunia industri yang ditandai dengan mulainya berlangsungnya era Industri 4.0, pemeliharaan secara prediktif, atau “predictive maintenance”, menjadi salah satu topik yang penting untuk meningkatkan kinerja industri di Indonesia. 

Dalam rangka untuk meningkatkan awareness atas implementasi dan manfaat dari predictive maintenance, Program studi Teknik Industri (Industrial Engineering) SGU, berkolaborasi dengan pengelola PIDI 4.0, PT. Andal Wahana Sinergi (AWASIN) dan Techsource Systems menggelar workshop "Predictive Maintenance" Senin (23/11). 

Baca juga: Swiss German University wisuda 259 magister dan sarjana

Acara ini diselenggarakan di Gedung Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI4.0) yang merupakan fasilitas milik Kementerian Perindustrian Indonesia, di Jalan Raya Kebayoran Lama No 41, Permata Hijau, Jakarta. 
 
Workshop "Predictive Maintenance" yang dibuka dengan sambutan dari Muhammad Mukhlis Afriyanto, ST., ME., MSE, Account Representative dari PIDI 4.0. ini dihadiri oleh sekitar 30 praktisi dari berbagai Industri terkemuka seperti Pertamina, Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Suzuki Indomobil Indonesia, Kaltim Methanol, United Tractor Pandu Engineering (PATRIA) dan lain-lain. 
 
Dalam kegiatan ini terdapat enam pembicara, baik dari SGU maupun dari praktisi yakni dari program Industrial Engineering - Swiss German University, Dr. Eng. Aditya T Pratama, Ir. Triarti Saraswati, M.Eng, dan Dr. Tanika D Sofianti. Dari Techsource Systems, Bambang Nugroho dan Ms Rasyiqah Annani, serta PT AWASIN Livano Yudhistira. 
 
Sesi pertama dimulai oleh Dr. Aditya T Pratama yang membahas manajemen maintenance mulai dari teori dasar sampai dengan perkembangan terkini dari teknologi manajemen perawatan peralatan industri. Sesi ini menjelaskan pengertian dari maintenance, pentingnya sebuah manajemen maintenance, dan berbagai metode untuk perawatan peralatan atau maintenance, dan jenis-jenis maintenance. 

Pada sesi 2, penjelasan dilanjutkan dengan sesi hands-on predictive analysis menggunakan MATLAB untuk implementasi pada predictive maintenance yang diarahkan oleh Rasyiqah dan Bambang dari TechSource. Di sesi ini, penggunaan aplikasi perhitungan untuk predictive maintenance dijelaskan dan diperagakan oleh seluruh peserta workshop. Sesi ini memberikan kesempatan pada peserta workshop untuk mencoba menggunakan MATLAB untuk predictive maintenance menggunakan license yang khusus diberikan pada peserta workshop ini. 
 
Setelah ISHOMA, workshop dilanjutkan oleh Ir. Triarti Saraswati, M.Eng dengan topik mengenai faktor manusia dalam maintenance. Sesi ini membahas kesalahan-kesalahan yang bisa diakibatkan oleh faktor manusia (atau human error) dalam maintenance dan penyebabnya. Berbagai penyebab human error dijelaskan mulai dari petunjuk atau alat ukur yang ketinggalan zaman sampai tingkat stres dan kelelahan yang dialami oleh pekerja. 
 
Sebagai pembicara ke empat dari Workshop ini, Dr. Tanika D Sofianti membawakan materi dengan judul "Maintenance Inventory Control Towards Industry 4.0". Sesi ini membahas pentingnya sebuah manajemen persediaan untuk kegiatan maintenance pada keberhasilan sebuah manajemen perawatan atau maintenance management. 

Di dalam sebuah manajemen persediaan, sangat diperlukan metode yang tepat untuk dapat meminimalisir biaya atau cost dengan tetap memenuhi kebutuhan parts untuk kegiatan manajemen perawatan. 

Di dalam sesi ini juga dijelaskan pentingnya untuk meminimalisir dampak dari sebuah penggunaan peralatan terhadap lingkungan, dengan melakukan kegiatan manajemen perawatan sebaik mungkin, dan didukung oleh sebuah sistem manajemen persediaan spare parts yang baik. 

Di dalam sesi ini, dijelaskan berbagai jenis persediaan dan metode untuk mengendalikan level persediaan pada titik dengan biaya minimum dan tetap dapat memenuhi permintaan dan kebutuhan pelanggan pada waktu yang tepat dan jumlah yang benar. 
 
Workshop “Predictive Maintenance” diakhiri dengan sesi oleh Livano Yudistira dari PT AWASIN. Beliau menunjukkan keuntungan dari implementasi predictive maintenance. Di dalam sesi ini dibahas mengenai manfaat predictive maintenance baik dari segi ekonomi dan maupun dari sudut pandang operasi di mana pemeliharaan secara prediktif atau predictive maintenance dapat mengurangi biaya dan kerugian yang ditimbulkan karena peralatan industri yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pada sesi ini Bapak Livano juga memperagakan beberapa instrumen dan peralatan yang telah dikembangkan oleh PT Awasin untuk keperluan predictive maintenance di beberapa fasilitas industri maupun konstruksi. 
 
Industrial Engineering Swiss German University (SGU) bersama PT. Andal Wahana Sinergi (AWASIN) dan Techsource Systems menyelenggarakan kegiatan ini sebagai bagian dari kegiatan community service, yang bertujuan untuk meningkatkan awarenesses masyarakat Industri mengenai pentingnya Predictive Maintenance. 

Selain itu, workshop ini juga memberikan cara untuk mengimplementasikan Predictive Maintenance dengan tepat sehingga dapat mencapai tujuan utama dari implementasi Predictive Maintenance.  
 
Dengan adanya kegiatan workshop ini diharapkan kolaborasi antara Industrial Engineering  SGU dengan PT Awasin, dan Techsource System dengan praktisi Industri, PIDI 4 dan Kementerian Perindustrian Indonesia sebagai bagian dari "government" dapat terus berkembang dan ikut memajukan inovasi teknologi digital di Indonesia, terutama dengan diterapkannya program Industri 4.0 di Indonesia yaitu "Making Indonesia 4.0" sehingga bisa menguatkan daya saing bangsa.

Pewarta: Sambas

Editor : Sambas


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022