LAZ Al Maghfirah BPJS Ketenagakerjaan menyalurkan bantuan sosial dalam rangka ketahanan pangan untuk 16 Pondok Pesantren (Ponpes) di Provinsi Banten, khusunya yang berlokasi di Kabupaten Pandeglang, Lebak dan Serang.

Program Ketahanan Pangan ini bertujuan untuk membantu perekonomian Pondok Pesantren serta pemenuhan gizi para santri di Pondok-pondok Pesantren Tradisional dimana para santri-santrinya membayar dengan sukarela ataupun gratis, kata Afizal, Pengurus LAZ Al Maghfirah di Serang, Kamis (17/11/2022).

Baca juga: Kanwil BPJAMSOSTEK dan KONI Banten sepakat kerjasama lindungi para atlet

"Insya Allah setiap bulannya 16 Pondok Pesantren tersebut yang tersebar di Provinsi Banten akan kami distribusikan berupa pangan beras sebanyak 1,6 ton, semoga dengan adanya program tersebut para santri dan guru ngaji dapat menciptakan kader-kader umat Islam yang lebih unggul, cerdas dan berakhlakul karimah," ungkap Afrizal

Oleh karena itu, diharapkan program ini dapat berlanjut dan meningkatkan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, aman, bermutu serta berbasis pada sumber daya lokal.
 
 

Sementara itu, Ketua Yayasan Al Maghfirah H Didin Haryono menjelaskan bahwa LAZ Al Maghfirah dibentuk dalam rangka menampung terkait dengan amanah para muzakki, karyawan dan karyawati muslim yang ada di BPJS Ketenagakerjaan se-Indonesia terkait dengan penyaluran zakat, infak dan shadaqah dan wakaf bagi para mustahiknya.

"LAZ Al Maghfirah didirikan oleh yayasan Al Maghfirah sebagai perpanjangan tangan dari Baznas. Kenapa begitu, karena seluruh karyawan di yayasan maghfirah itu adalah karyawan yang tidak fokus melakukan kegiatan pekerjaan amanah amil dalam hal pengurusan zakat infak sehingga menitipkan ke yayasan. Sepakat kita dengan arah direksi untuk membentuk Al Maghfiroh, kata Didin yang juga Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Serang Raya.

LAZ Al Magfirah lahir 3 bulan yang lalu dan sudah berjalan. ketahanan pangan ini adalah salah satu yang direncanakan oleh pengurus LAZ. Direktur LAZ adalah Ustadz Iwan. Ketahanan pangan bagi ustadz, tahfidz, dan santri di ponpes tradisional salafi yang benar-benar murni tidak ada pungutan iuran apapun, pondoknya hanya untuk ngaji saja, dan berlaku seluruh Indonesia. Banten, DKI dan Jabar (Bogor) dijadikan proyek percontohan program ketahanan pangan tersebut. 

Didin sebagai Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Serang Raya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Direktur LAZ yang telah menjadikan Banten sebagai pilot project dalam ketahanan pangan. "Program ini sangat mendukung. Mudah2an kedepan lebih banyak yang menerima," katanya.

Pewarta: Ridwan Chaidir

Editor : Ridwan Chaidir


COPYRIGHT © ANTARA News Banten 2022